Tiga Kapal Australia Bergabung Lakukan Pencarian MH370

(Business Lounge – World News) – Operasi pencarian underwater untuk menemukan pesawat Malaysia Airlines MH370  telah dimulai kembali oleh kapal Australia GO Phoenix  yang memulai pelayaran perdananya pekan ini dilansir dari Xinhua.

Lebih dari 3.000 kilometer persegi di dasar laut telah dicari karena penerbangan itu menghilang pada 8 Maret lalu. Namun, upaya untuk mencari pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak, sejauh ini terbukti sia-sia.

Go Phoenix berangkat dari Fremantle, di pantai selatan Australia Barat, Senin kemarin. Ini akan digunakan untuk membantu menjelajahi 160,000 kilometer persegi lebih jauh lagu yang ditandai sebagai “area pencarian.”

Ia bergabung dua kapal pencari khusus lainnya, Fugro Discovery dan Fugro Equator, dalam membantu menyisir bagian dari Samudera Hindia bagian selatan, di mana diyakini disitulah penerbangan mungkin telah berputar di luar kendali.

Baik Fugro Discovery dan Fugro Equator kembali ke daratan Australia pekan lalu karena peringatan cuaca buruk di lepas pantai Australia Barat. Namun, Fugro Discovery kembali ke laut pada hari Senin dengan Fugro Equator siap untuk bergabung kembali lakukan upaya pencarian selanjutnya dalam minggu ini.

Menjelang musim panas Australia, yang dimulai pada bulan Desember, kondisi cuaca cenderung lebih baikj, memungkinkan tiga kapal pencari untuk menghabiskan waktu yang lama di kedalaman laut.

Tapi, Pusat Koordinasi Badan Bersama (JACC), yang didirikan oleh pemerintah Australia untuk mendukung pencarian penerbangan MH370, telah memperingatkan bahwa hasilnya mungkin tidak diperoleh dalam jangka waktu dekat ini terkait pencarian pesawat yang hilang tersebut.

“Kompleksitas sekitar daerah pencarian sangat besar,” kata JACC melalui pernyataan pada hari Rabu. “Ini melibatkan wilayah luas Samudera Hindia dengan data yang sangat terbatas dan informasi penerbangan pesawat.”

“Meskipun tidak mungkin untuk menentukan dengan pasti di mana pesawat mungkin telah jatuh di air, data yang tersedia dan analisis menunjukkan bahwa lokasi yang paling mungkin terletak dekat dengan busur panjang tapi sempit di bagian selatan Samudra Hindia, di mana pesawat yang terakhir berkomunikasi dengan stasiun bumi melalui satelit “.

“Di sinilah pesawat tersebut diperkirakan telah kehabisan bahan bakar.”

“Seperti yang disarankan sebelumnya, bekerja terus dengan perbaikan pada analisis komunikasi satelit pesan sistem, sekalipun tidak ada perubahan signifikan yang terjadi sepanjang Oktober.”

Tiga kapal pencari berharap untuk menemukan bukti yang signifikan, seperti reruntuhan pesawat dan perekam penerbangan.

Diharapkan identifikasi keberhasilan bukti manapun yang berarti akan membantu penyelidikan Malaysia dalam tujuannya untuk memberikan mapping yang rinci dari puing-puing tersebut.

Arum/Journalist/VM/BL
Editor : Iin Caratri

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x