(Business Lounge – News & Insight) Beberapa waktu lalu penulis mengikuti seminar yang diadakan oleh Robert Hanson, seorang praktisi Internet Marketing sekaligus trainer yang mengajar di Vibiz Learning Center untuk program e-Commerce. Robert Hanson memaparkan bahwa perubahan besar telah terjadi pada kebiasaan masyarakat saat ini, khususnya dalam menggunakan sarana untuk ber-online ria.
Jika kita mundur ke belakang, beberapa tahun yang lalu, mungkin sekitar tahun 2000-an kita akan mendapati bahwa kebiasaan banyak orang saat menggunakan internet adalah melalui PC atau laptop mereka. Berjalannya waktu masyarakat mulai beralih dengan menggunakan perangkat lebih simple seperti tablet. Saat ini kita dapat saksikan bahwa kebanyakan orang tidak lagi menggunakan laptop, PC ataupun tablet mereka untuk berinternet, tetapi melalui smartphone yang pengguna nya sudah meluas dari anak-anak, remaja bahkan orang tua.
Jika diperhatikan dengan seksama, dari mulai bangun tidur masyarakat telah memulai aktifitas mereka dengan melihat jam pada smartphonenya. Kemudian dilanjutkan dengan melihat BBM atau pesan yang masuk, menelepon seseorang dan lain sebagainya. Masyarakat juga menggunakan smartphone mereka untuk bermain game, mendengarkan musik, menonton video dan melakukan transaksi jual beli online. Tidak heran jika pertumbuhan pengguna internet berkembang cukup drastis di Indonesia.
Data APJII menyebutkan bahwa saat ini pengguna internet yang ada di Indonesia tercatat telah mencapai sebesar 82 juta orang, dan data ini akan terus mengalami peningkatan dan di prediksi pada tahun 2015 nanti pengguna internet di Indonesia akan bertambah mencapai 139 juta orang.
Berbicara mengenai bisnis e-commerce, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan cukup signifikan dibanding negara-negara lain. Puluhan bahkan ratusan pebisnis berlomba-lomba untuk meraih ‘kue’ bisnis melalui toko online yang dibangunnya.
Sebut saja beberapa situs e-commerce besar seperti Lazada, Bhinneka, BLShop, OLX, Zalora, Agoda, Bilna, Blibli dan berbagai jenis situs e-commerce lainnya bersaing untuk mendapatkan tempat di hati masyarakat. Sarana berpromosi pun dilakukan dengan tidak tanggung-tanggung. Tidak hanya memasang iklan di berbagai situs bonafit seperti Kompas, Detik, Vibiznews, Tempo, dan web besar lainnya, perusahaan pun melakukan pemasarannya dengan memasang iklan di televisi, billboard dan media iklan lain dengan menghabiskan dana sampai puluhan, ratusan bahkan milyaran rupiah.
Bagaimana dengan pemilik Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang ada di Indonesia, apakah mereka akan menikmati juga ‘kue’ bisnis yang ada di online, ataukah mereka akan tergilas dengan persaingan yang ada. Dalam hal ini, pemerintah diharap dapat lebih aktif mencermati fenomena yang terjadi di masyarakat, dengan memberikan pelatihan-pelatihan untuk berbisnis online kepada pemilik UKM sehingga mereka pun mampu bersaing untuk memasarkan produk-produk mereka sendiri melalui toko online yang dimilikinya.
W.Lubis/Journalist/VMN/BL
Editor: Lidia Wulan
Image: wikipedia