(Business Lounge – Dominate The Market) Sebelum Anda menjual produk apapun, hal pertama yang harus Anda pahami adalah apa yang mereka butuhkan. Karena bila Anda tidak memahami nya maka Anda akan menemui kesulitan untuk dapat dapat membuatnya tertarik pada produk Anda. Berikut ini adalah beberapa cara untuk melakukannya antara lain:
1. Do Your Homework
Sebelum meeting dengan klien Anda, lakukan PR Anda untuk mencari tahu mengenai bisnisnya sebanyak mungkin. Bacalah jurnal perdagangan yang berkaitan, lakukan pencarian artikel mengenai produk atau industrinya di perpustakaan secara berkala dan membaca Wall Street Journal. Cari tahu siapa saja yang menjadi pesaing klien Anda, perubahan apa yang terjadi dalam bisnisnya dan hal apa yang akan menjadi concernnya.
Tetapi Anda harus selalu ingat bahwa Anda akan memperoleh informasi dan pandangan yang sangat berharga mengenai seluruh bisnisnya dengan cara berbicara langsung dengan klien Anda.
2. Open Your Mind, Not Your Sample Case
Jangan masuk ke ruang meeting dengan ide yang sudah tersusun tentang apa yang akan Anda jual dan bagaimana kamu menjualnya pada klien Anda. Anda akan menjual lebih banyak dalam jangka panjang dengan mencari tahu aspek mengenai transaksi apa saja yang paling penting bagi klien Anda. Misalkan, baik Anda dan kompetitor Anda menjual produk yang sama dengan harga yang sama pula, klien Anda akan lebih memperhatikan mengenai Payment Terms atau hal lainnya pada reliability shipment semenatara yang lainnya sangat memperhatikan mengenai jaminan produknya. Jika Anda berjalan begitu saja tanpa Anda menemukan hal tersebut sebelumnya , Anda akan kehilangan kesempatan untuk menyampaikan perbedaan Anda dari kompetitor Anda.
3.Listen Closely
Sewaktu Anda sedang pada kondisi menerima telpon penjualan, disitu Anda dapat mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dari hasil percakapan dengan klien. Hal ini berarti mengajukan pertanyaan dan kemudian diam sampau saatnya klien Anda selesai menjelaskan jawabannya. Jangan mulai menjawab keberatan sebelum prospek Anda selesai berbicara. Semakin banyak klien Anda berbicara, semakin baiklah pemahaman Anda mengenai apa yang mereka butuhkan. Sekali Anda tahu bahwa apa yang Anda presentasikan pasti sesuai dengan apa yang menjadi concern klien – maka akhirnya Anda akan mendapatkan bisnis tersebut.
4. Ask Questions That Provoke Dialogue
Hindari menanyakan pertanyaan yang tidak berkembang dimana Anda hanya mendapatkan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Pertanyaan yang demikian biasanya dimulai dengan kalimat “Apakah”. Sebaliknya, cobalah untuk menanyakan pertanyaan –pertanyaan yang dimulai dengan 4W plus 1H dan ‘tell me’, karena dengan menggunakan kalimat tersebut memaksa orang lain untuk menguraikan penjelasannya. Anda akan mendapatkan balasan yang memulai sebuah percakapan. Misalkan, “Apakah Anda memiliki masalah dengan Vendor sebelumnya?” pertanyaan ini berbeda dengan, “Ceritakan pada saya apa yang Anda inginkan dari Vendor yang baik”. Tujuan Anda supaya prospekan Anda menceritakan tentang masalah dan kekhawatirannya sehingga Anda dapat menentukan strategi Anda untuk memecahkan persoalan mereka.
5. Beware Of Question That Will Slam The Door Shut
Waspadai supaya jangan bertanya dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan menutup kunci informasi dapat keluar. Jika Anda bertanya, “Dapatkah saya memberikan proposal untuk proyek itu?”, maka Anda akan mendapatkan jawaban “Ya” atau “Tidak”. Namun jika Anda mulai denga proses mulai mengatakan, “Katakan bagaimana kriteria yang Anda cari dalam proposal ..” disini Anda sedang mempelajari informasi kritis daripada mengakhiri diskusi.
6. Survey Your Customers and Prospects
Gunakan kuesioner tertulis atau survey via telepon untuk mempelajari tentang klien Anda dan prospekan. Mintalah komentar dari pelanggan yang sedang menggunakan jasa atau produk mereka mengenai tingkat kepuasannya. Atau bisa juga Anda mendesain sebuah survey yang akan menambah pengetahuan Anda mengenai kebutuhan prospekan Anda. Ketika seorang klien atau calon prospek kesulitan melengkapi isian kuesioner, Anda telah mencapai sesuatu yang lebih dari sekedar mempelajari sebuah tanggapan. Faktanya bahwa dengan usaha yang kecil tadi dapat menggambarkan tentang tingkat minatnya terhadap produk atau layanan klien Anda. Dan sekarang Anda memiliki kulaifikasi untuk memfollow-upnya.
Last but not least, semoga closing!
Sharon Tio/Contributor/VMN/BL
Editor: RuthBerliana