Penerbangan MH17 Jatuh Karena ‘Benda Dengan Kecepatan Tinggi’

(Business Lounge – World News) – Pesawat jet penumpang Malaysia meledak di udara atas Ukraina timur setelah dihantam oleh berbagai “benda dengan kecepatan tinggi,” menurut laporan interim yang diterbitkan Selasa kemarin mengenai bencana yang menyebabkan korban 298 orang ini.

“Meledaknya penerbangan Malaysia Airlines MH17  di udara kemungkinan sebagai akibat dari kerusakan struktural yang disebabkan oleh sejumlah besar benda dengan kecepatan tinggi yang menembus pesawat dari luar,” kata sebuah laporan yang disampaikan oleh Dewan Keamanan Belanda dilansir dari AFP.

Temuan ini mendukung akan klaim yang mengatakan bahwa Boeing 777 yang jatuh pada bulan Juli lalu ketika terbang dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur, terkena pecahan peluru dari rudal. Laporan itu mengatakan bahwa  “Tidak ada indikasi bahwa kecelakaan MH17 disebabkan oleh kesalahan teknis atau tindakan kru”

Kiev dan Barat menuduh separatis pro-Rusia telah menembak jatuh pesawat ke udara dengan rudal BUK yang disediakan oleh Moskow. Tapi Rusia, yang membantah tuduhan dari Barat bahwa  mereka terlibat langsung dalam konflik selama lima bulan di Ukraina tersebut, menyalahkan pemerintah atas serangan tersebut.

Bencana MH17 adalah tragedi kedua untuk Malaysia Airlines setelah hilangnya penerbangan MH 370 secara misterius pada bulan Maret lalu, dan membuat dunia kembali menyoroti pemberontakan berdarah di timur dari Ukraina ini. Mayoritas penumpangnya adalah warga negara Belanda.

Laporan ini dikeluarkan hanya sehari setelah Uni Eropa mengumumkan akan memberikan sanksi baru terhadap Rusia atas perannya dalam konflik di bagian timur Ukraina yang yang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang termasuk korban MH17.

Peneliti Belanda berhasil mengunjungi daerah yang dikuasai pemberontak di wilayah Donetsk karena peperangan tersebut, dan mengandalkan informasi dari ahli kecelakaan Ukraina mengenai informasi akan tempat kejadian tersebut.

Temuan ini didasarkan pada informasi dari kotak hitam pesawat, gambar dan video yang diambil di tempat kejadian, serta informasi yang diberikan oleh kontrol lalu lintas udara Ukraina. Dewan Keselamatan Belanda OVV mengatakan laporan lengkap belum dapat diberikan sampai dengan pertengahan tahun 2015.

Tidak lama setelah terjadi  kecelakaan, ahli forensik segera datang ke wilayah tersebut untuk mengumpulkan bagian tubuh korban yang hancur, namun pencarian tersebut juga telah ditangguhkan karena adanya pertempuran sengit di daerah itu.

Sejauh ini hanya 193 korban penerbangan MH17 yang telah diidentifikasi. Peneliti kecelakaan udara berharap mereka mungkin dapat kembali ke lokasi kecelakaan jika gencatan senjata disepakati pada hari Jumat ini antara pemerintah Ukraina dan pemberontak separatis.

Arum/Journalist/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x