(Business Lounge – News & Insight) Rainforest Foundation Norway (RFN) dalam laporannya Senin (18/8) menyatakan bahwa Brazil telah membuat kemajuan yang baik dalam menjaga hutan topis Amazon. Namun badan ini juga mengungkapkan kekuatirannya atas hutan di Indonesia yang dapat menghadapi kemunduran pada masa yang akan datang. Demikian dilansir oleh Reuters seperti pelaporan RFN yang mendapatkan penugasan oleh donor bantuan hutan atas Norwegia.
RFN Laporkan Kemajuan Perbaikan Hutan Amazon
Dilaporkan bahwa tingkat kerusakan hutan dan emisi gas rumah kaca di Brasil telah sangat menurun. Ini merupakan sebuah kemajuan terkait dengan proyek perlindungan hutan tropis terbesar Amazon. Proyek yang didanai oleh kas Norwegia di Brazil ini telah membuka jalan bagi masa depan.
Norwegia telah mendanai Brasil sebesar 4,6 miliar crowns ($ 720 juta atau 7.9 miliar) untuk membantu kembali program domestic. Pada tahun 2008, Norwegia telah berjanji akan mendanai Brasil hingga $ 1,0 miliar untuk memperlambat deforestasi atau pengrusakan hutan. Namun ini semua tergantung kepada kinerja Brasil.
Bantuan untuk Indonesia
Berdasarkan kesepakatan serupa pada tahun 2010, Norwegia menjanjikan hingga $ 1 miliar kepada Indonesia, yang memiliki hutan hujan terbesar ketiga setelah Amazon dan Kongo. Bagi Norad, Indonesia telah membuat “kemajuan yang baik” dalam perencanaan untuk melindungi hutan. Tetapi terbersit kekuatiran akan peraturan dan hukum yang terkait kelestarian dan perlindungan hutan pada masa yang akan datang.
Namun atas janji yang diberikan Norwegia, sejauh ini, Indonesia baru memperoleh hanya 2 persen dari total pembayaran Norwegia, demikian disampaikan Norad.
Rainforest Foundation Norway (RFN)
Rainforest Foundation Norway (RFN) adalah sebuah organisasi non-pemerintah (NGO) yang bekerja untuk melindungi hutan tropis dunia dan untuk mengamankan hak-hak hukum dari para penghuninya. Lembaga ini bekerja sama dengan lebih dari 70 organisasi hak-hak lingkungan, adat dan manusia setempat di 12 negara hutan tropis di wilayah Amazon, Afrika Tengah, Asia Tenggara, dan Oseania.
Di Norwegia, RFN memiliki beberapa tugas untuk meningkatkan tingkat kepedulian masyarakat atas permasalahan yang berkaitan dengan hutan tropis, untuk mencegah kebijakan dan kepentingan bisnis Norwegia dari kemungkinan berdampak terhadap perusakan hutan tropis; dan untuk mengkonsolidasikan kebijakan dan penerapannya yang berfungsi untuk melindungi hutan tropis. Secara internasional, RFN melakukan advokasi dalam proses utama internasional mengenai isu-isu hutan tropis.
Rainforest Foundation Norway didirikan pada tahun 1989, dan saat ini telah menjadi salah satu organisasi terkemuka di Eropa dalam bidang perlindungan hutan tropis. RFN merupakan bagian dari jaringan Rainforest Foundation, dengan organisasi independen sejenis di Amerika Serikat dan Inggris.
Pembiayaan RFN berasal dari otoritas publik, serta donor swasta dan sponsor.
Upaya Norwegia Menghentikan Penggundulan Hutan
Norwegia, yang kaya minyak dan gas lepas pantai, membayar 10,3 miliar crowns ($ 1,7 miliar – 18.7 triliun rupiah) untuk memperlambat penggundulan hutan tropis dari tahun 2008 hingga 2013, menurut laporan oleh Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad).
The Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) adalah direktorat di bawah Departemen Luar Negeri Norwegia yang bertugas untuk memastikan efektifitas bantuan asing dan menjamin kualitas serta memgevaluasinya. Norad merupakan lembaga keuangan dan juga LSM, melakukan penelitian dan proyek-proyeknya sendiri.
Norad digunakan untuk menjadi organisasi bantuan pembangunan resmi di Norwegia. Pada pertengahan tahun 2004, tanggung jawab untuk bantuan pembangunan resmi negara-ke-negara telah dipindahkan ke Departemen Luar Negeri Norwegia, sementara Norad terus mendanai kegiatan LSM di negara-negara berkembang, memberikan kontribusi terhadap pengelolaan dana pembangunan dan upaya untuk memastikan bahwa kerja sama pembangunan Norwegia dievaluasi dan efisien.
uthe/Journalist/VMN/BL
Image: wikipedia