Lima Indikator sebagai Inti sebuah Business

(Business Lounge – Manage Your Business) Dari seorang bisnis sepatu eceran di pasar Tanah Abang, hingga bisnis besi baja Krakatau Steel memiliki benang merah yang sama ketika membicarakan inti dari sebuah bisnis. Meskipun berbeda dalam besarnya penjualan, berbeda jaringan, berbeda jumlah karyawan, berbeda tipe produk yang dijual, dan banyak perbedaan yang tidak bisa dibandingkan, namun uniknya memiliki inti yang sama dalam berbisnis. Hal ini juga sudah pernah saya singgung pada artikel terdahulu Empat Pilar Dari Corporate Restructuring Program

Cash

Cash is the king itulah pendapat para manajer keuangan, pendapat ini sepenuhnya benar, untuk seorang pebisnis yang paling utama memang memiliki uang tunai, tanpa uang tunai maka bisa dikatakan perusahaan ada dalam bahaya. Komponen-komponen dalam biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan sebagian besar membutuhkan uang tunai, dimulai dari pembayaran gaji pegawai, pembayaran tagihan yang jatuh tempo, biaya-biaya overhead semuanya membutuhkan uang tunai.

Margin

Sesudah uang tunai, hal kedua yang menjadi inti dari bisnis adalah marjin, marjin atau keuntungan adalah perbedaan antara harga jual dengan biaya yang dikeluarkan. Marjin berbeda-beda dalam industri, untuk perusahaan retail mempunyai margin yang kecil, sedangkan perusahaan konsultan, media mempunyai marjin yang lebih besar.

Volume

Volume atau omset penjualan adalah inti dari sebuah bisnis, setelah uang tunai dan marjin, maka yang selanjutnya adalah bagaimana omsetnya. Apapun jenis bisnis yang dijalankan, omset penjualan menjadi target yang ditetapkan untuk dicapai. Omset penjualan berhubungan dengan marjin sebuah bisnis, semakin kecil marjin sebuah produk atau jasa, semakin besar diharapkan volume atau omset penjualan yang dikejar, kalau tidak bisnis tidak dapat menutup biayanya.

Velocity

Velocity atau perputaran barang atau jasa merupakan inti sebuah bisnis. Dalam bisnis sepatu misalnya yang harga pokok 1 juta rupiah satu pasang, dengan modal 10 juta rupiah didapatkan 10 pasang, ketika satu hari habis seluruh 10 pasang tadi dengan harga 1,2 juta rupiah sepasang, maka akan didapatkan keuntungan sebesar 2 juta rupiah. Dalam hitungan sederhana jika pada hari itu modal 10 juta rupiah yang didapat penjualan dibelanjakan kembali untuk membeli sepuluh sepatu lain, dan kembali habis di hari yang sama maka keuntungan berlipat dua sebab perputaran barang sudah dua kali. Bisa dihitung bila perputaran sudah tiga kali, atau empat kali dan seterusnya.

Growth

Pertumbuhan bisnis juga adalah inti sebuah bisnis yang dikejar oleh para pebisnis , pengusaha sekelas apapun ingin usahanya bertumbuh. Pertumbuhan bisnis merupakan acuan yang penting apakah sebuah bisnis akan terus dijalankan atau tidak, apabila pertumbuhan berhenti atau menurun, maka tanda harus dilakukan inovasi atau restrukturisasi bisnis.

Dimulai dari cash, kemudian margin, volume, velocity, dan growth mejadi perhatian seorang pengusaha di tingkat apapun dan jenis usaha apapun. Seperti hasil lab kesehatan saat chek-up ke dokter maka lima hal ini merupakan indikator sebuah bisnis, sebuah bisnis dikatakan sehat bila kelimanya diatas standard normal.

Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x