Masalah Malnutrisi Landa Anak-Anak India

(Business Lounge – News & Insight) Penelitian mengenai kesehatan dan pertumbuhan anak-anak di India cukup mengagetkan, pasalnya dikabarkan bahwa 160 milliar anak-anak dibawah umur 5 tahun menderita kekurangan gizi. Perkembangan ekonomi yang kian menanjak, tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perkembangan gizi anak-anak. Para orangtua yakin bahwa anaknya telah diberikan asupan gizi yang cukup. Namun, upaya tersebut nampaknya tak membuahkan hasil terhadap gizi anak-anak mereka. Salah satunya adalah Vivek, balita berusia 1 tahun yang tinggal di desa terpencil yang juga mengalami malnutris demikian berita yang dilansir oleh Aljazeera. Uang bukanlah menjadi penyebab malnutrisi yang diderita oleh Vivek oleh karena keadaan perekonomian keluarga Vivek bisa dikatakan mencukupi. Keluarganya mempunyai ladang yang dipenuhi kiloan gandum dan kentang, ayahnya juga mempunyai 6 ekor ternak kambing dan susu sapi segar yang selalu tersedia. Ibu Vivek juga mengatakan bahwa ia masih menyusui anaknya hingga saat ini, dan juga memeriksakan kondisi anaknya ke dokter sebanyak empat kali. Akan tetapi, diagnosa dokter masih tetap sama. Muncul kebingungan dibenak para orangtua ini, mereka mulai bertanya-tanya apa yang menyebabkan anaknya mengalami malnutrisi?

Apakah penyebab dari malnutrisi?

Sama seperti warga lainnya yang tinggal di desa terpencil, Vivek dan keluarga tidak memiliki toilet. Sementara itu, kebanyakan dari warga yang tinggal disekitar selalu membuang hajat di luar rumah. Penelitian menunjukkan bahwa setengah dari populasi penduduk di India atau kurang lebih 620 milliar warga India membuang hajat di luar rumah. Selain itu, banyak juga warga yang mencuci baju dan mandi di sekitar bantaran sungai. Alhasil, anak-anak terjangkit oleh bakteri-bakteri yang berkembang biak dan menyerang tubuh mereka. Dampaknya adalah berat badan tidak akan bertambah walaupun ia mengkonsumsi asupan makanan yang besar. Bakteri ini cenderung mengambil energi dan nutrisi dari tubuh dan memperlambat perkembangan otak si penderita. Ternyata tidak hanya kesehatan saja yang perlu menjadi prioritas utama, kebersihan juga harus kita perhatikan, setelah kita ketahui bahwa keduanya bisa saling memberikan pengaruh negatif jika diabaikan.

Bila anak-anak terekspose oleh kuman penyakit

Seorang ahli nutrisi di Unit Kesehatan Umum Johns Hopkins mengungkapkan bahwa pada saat penderita beranjak 2 tahun, tubuhnya akan mengalami kebuntuan perkembangan yang akibatnya kehilangan berat badan dan kecerdasan yang bersifat permanen. Malnutrisi telah menelan milliaran nyawa anak-anak dibawah usia 5 tahun setiap tahunnya. Umumnya anak yang masih dapat diselamatkan memiliki resiko yang tinggi akan diabetes, stroke dan serangan jantung menjelang dewasa.

Data yang diperoleh dari penelitian

Data penelitian yang diperoleh cukup mengejutkan, jumlah anak yang kekurangan gizi di India berbanding dengan penderita HIV/AIDS adalah 20 anak India berbanding 1 penderita HIV di dunia. Sementara itu, anak-anak yang dibesarkan di India lebih memiliki potensi kekurangan gizi dibandingkan dengan di anak-anak di Republik Kongo, Zimbabwe atau Somalia, yang menduduki peringkat terendah sebagai negara termiskin di dunia. Usaha yang dapat dilakukan sejauh ini adalah semenjak tahun 2001 hingga 2011, pemerintah dengan gencarnya menjalankan program pembangunan toilet, salah satunya di kota Sehohar. Penggunaan toilet disetiap perumahan meningkat dari 80 persen hingga 87 persen.

Sudah sepantasnya pemerintah melakukan gerakan yang cekatan untuk mengurangi angka kematian terhadap anak-anak dibawah umur 5 tahun ini. Seiring dengan perkembangan ekonomi yang melaju cepat, kesejahteraan dan kemakmuran rakyat juga harus menjadi prioritas utama. Penanganan dapat dilakukan dari hal kecil, seperti penyuluhan ke setiap-setiap daerah untuk menginformasikan kepada orang tua tentang cara hidup sehat dan bebas dari kuman sehingga orang tua paham betul cara melindungi buah hati mereka. Tingginya angka kematian menandakan hilangnya harapan-harapan dari anak tersebut sebagai calon penerus bangsa. Penetapan toilet sebagai perangkat lengkap rumah harus ditegakan dan jangan biarkan para orangtua mengulangi kesalahan yang sama.

Febriani Piscessa/Contributor/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana
Image : wikipedia

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x