Ukraina Lambat Bentuk Pemerintahan Baru

(Business Lounge – World Today) – Di tengah depresiasi mata uang dan juga bertumbuhnya gerakan separatis di wilayah selatan yang selama ini loyal kepada Rusia, kini para pemimpin de facto Ukraina menangguhkan upaya pembentukan pemerintahan baru.

Oleksandr Turchynov, Ketua DPR Ukraina dan Presiden Sementara Ukraina mengatakan bahwa pemerintahan baru semestinya dapat terbentuk pada Kamis, terlambat dua hari dari rencana awal.

Keterlambatan yang terjadi tersebut mencerminkan perebutan kursi di antara para anggota DPR. Amarah para pengunjuk rasa yang masih berada di Lapangan Kemerdekaan kemungkinan akan tersulut.

Penundaan dan kketerlambatan di dalam menentukan pemerintahan kini menanamkan kekhawatiran mengenai kemungkinan huru-hara di tengah kekosongan kepemimpinan. Tanda-tanda kerusuhan mulai berkurang sejak Presiden Viktor Yanukovych melarikan diri. Namun, kerisauan belum mereda.

Jatuhnya pemerintahan Yanukovych dan prospek hubungan Eropa dan Ukraina yang semakin baik menyebabkan kegelisahan di Crimea, wilayah selatan Ukraina yang didominasi etnis Rusia.

Pada hari Selasa, Ketua DPRD Crimea berjanji akan memperjuangkan otonomi bagi daerah semenanjung di Laut Hitam itu. Crimea menjadi milik Rusia hingga 1954. Banyak warga Crimea menentang demonstrasi pro-Eropa di Kiev pekan lalu yang memakan korban tewas lebih dari 80 orang.

Dalam rapat di DPR Ukraina, Selasa, para deputi memusatkan perhatian besar untuk menentukan pihak yang bisa disalahkan atas pertumpahan darah pekan lalu.

Unjuk rasa pro-Rusia di kota Sevastopol di Crimea, Ukraina, 24 Februari 2014 (Associated Press)

Setelah menteri dalam negeri Ukraina mengumumkan bahwa Viktor Yanukovych masuk daftar pencarian orang karena tuduhan pembunuhan massal, DPR Ukraina mendesak Mahkamah Internasional di Den Haag untuk menyeretnya ke meja hijau, bersama “tokoh-tokoh besar lain yang memberi dan melaksanakan perintah kriminal.”

Penundaan parlemen dalam pembentukan pemerintah menghambat upaya Barat untuk memberikan paket bantuan keuangan bagi kepemimpinan baru Ukraina. Pasalnya, kepemimpinan baru telah berjanji akan mendekatkan hubungan dengan Eropa. Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Catherine Ashton, berjanji bahwa pemimpin baru Ukraina akan mendapat dukungan internasional, Selasa. Namun, mereka didesak untuk cepat membentuk pemerintahan demi menopang kepercayaan di diri para warga.

(FJ/FJ/BL-WSJ)

Foto : Antara, WSJ

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x