(Business Lounge – Risk Management) – CEO sebuah perusahaan, mungkin saja adalah orang yang menetapkan guideline mengenai risiko dan menyetujui perencanaan risiko strategis secara keseluruhan. Namun, untuk membangun dan memelihara pendekatan manajemen risiko yang efektif, maka chief financial officer (CFO) lebih berperan daripada CEO.
Pada beberapa organisasi, seperti lembaga keuangan dan perusahaan trading komoditi, tim pengukur risiko umumnya melapor langsung kepada CEO. Sementara itu, bagi perusahaan lainnya seperti sektor manufaktur dan jasa, kelompok pengukur risiko melapor kepada CFO. Tanpa memedulikan struktur laporan seperti apa yang dipilih, elemen terpenting adalah CFO dan chief risk officer haruslah selaras. Dengan cara ini, CFO dan tim pengukur risiko dapat memberikan arah yang tepat kepada direksi dan manajemen senior yang sedang berusaha untuk memahami risiko.
Peran CFO dalam memberikan laporan finansial memberikannya insight yang natural mengenai dunia risiko yang terdapat pada berbagai unit bisnis dan dampak dari suatu risiko, baik sebuah risiko maupun kombinasi serangkaian risiko terhadap perusahaan secara keseluruhan. CFO dapat memanfaatkan infrastruktur keuangan organisasi untuk membangun pandangan mengenai risiko secara lebih terintegrasi, misalnya risk-heat map dan earning-risk profile.
Pemahaman yang lebih baik mengenai risiko dan dampaknya terhadap pendapatan dapat meningkatkan proses perencanaan/anggaran dan komunikasi pada investor secara signifikan. Pemahaman tersebut akan memungkinkan perusahaan untuk mengkomunikasikan dampak terhadap event tertentu di pasar. Misalnya kenaikan harga minyak terhadap operasi dan pendapatan perusahaan.
Insight mengenai risiko unik perusahaan memungkinkan seorang CFO dalam mendorong strategi dan keputusan bisnis lebih efektif, terutama dalam menyelaraskan struktur modal perusahaan dengan strategi yang digunakan. Ini adalah proses yang dinamis sesuai dengan perubahan strategi dan lingkungan eksternal pasar. Neraca yang kelewat agresif jelas dapat menimbulkan risiko yang lebih tinggi maupun rating yang turun bahkan lebih buruk lagi, bangkrut. Sebaliknya pula, neraca yang tertlalu konservatif juga tidak disukai, karena penggunaan tax shield menjadi tidak optimal.
CFO adalah orang yang menentukan biaya dari risiko keputusan bisnis tertentu. Misalnya, setelah sebuah perusahaan melakukan hedging untuk mengurangi risiko pada suatu kontrak, maka mereka mengizinkan unit bisnisnya untuk menjual kontrak tersebut pada pelanggan. CFO adalah orang yang bertanggung jawab menentukan premium risiko dari suatu kontrak dan menentukan jumlah ehdging yang diperlukan untuk menutup risiko tersebut.
Terakhir, CFO dapat memiliki peran besar dalam membangun budaya risiko yang kuat. Hal ini seharusnya termasuk mengemukakan transparansi mengenai kinerja unit bisnis dan melaksanakan pengelolaan manajemen risiko di organisasi. CFO mengarahkan perusahaan ke level risiko yang dapat diterima serta ukuran dan guideline yang jelas sehingga dapat menghubungkan tujuan kinerja dan risiko secara lebih jelas.
pict.:cfoperformancegroup.com
(RP/IC/BL)