(The Manager’s Lounge – Leadership) – Kepemimpinan dan kerjasama tim merupakan topik yang tiada habis untuk dikupas. Bagaimana sebuah tim yang ideal? Bagaimana pemimpin yang ideal? Merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berusaha kita jawab. Artikel ini akan membahas topik mengenai kerjasama tim, dimana pemimpin harus mengedepankan filosofi dari tim, oleh tim dan untuk tim jika ingin timnya sukses.
Berikut ini adalah quote dari guru manajemen Peter Drucker:
“The leaders who work most effectively, it seems to me, never say “I.” And that’s not because they have trained themselves not to say “I.” They don’t think “I.” They think “we”; they think “team.” They understand their job to be to make the team function. They accept responsibility and don’t sidestep it, but “we” gets the credit. This is what creates trust, what enables you to get the task done.”
Vision
Seorang pemimpin harus punya kemampuan untuk menyatukan visi dalam satu tim. Ini adalah tantangan yang tidak mudah, karena setiap anggota tim tentunya memiliki tujuan yang ingin mereka kejar masing-masing. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus bisa menyatukan visi sebuah tim demi mengikat komitmen tim.
Bagaimana syarat-syarat suatu visi dapat diterima dengan baik oleh sebuah tim? Pertama, suatu visi harus dapat membantu dalam mendefinisikan nilai-nilai yang dianut bersama dalam satu organisasi dan seluruh anggotanya. Sehingga, visi tersebut akan lebih mudah diterima. Kedua, pemimpin juga harus memberikan keyakinan pada keseluruhan anggota organisasi bahwa visi yang dikejar bermanfaat bagi seluruh organisasi, dan selaras dengan tujuan organisasi. Ketiga, visi juga harus jelas supaya organisasi mempunyai gambaran yang jelas mengenai kemana mereka akan melangkah di masa depan.
Implementation
Implementasi adalah inti utama yang menentukan kinerja sebuah tim. Setelah menyatukan visi, maka tiba saatnya bagi tim untuk implementasi. Implementasi tidak akan berhasil jika pada tahap sebelumnya pemimpin gagal dalam menyatukan visi dan membentuk komitmen anggota. Oleh karena itu, pemimpin harus punya skill komunikasi yang baik, dan berperan sebagai pemersatu dalam tim.
Dalam implementasi tim, maka pemimpin harus menjelaskan mengenai peran dan tanggung jawab setiap orang. Peran dan tanggung jawab ini sangat penting dalam memunculkan ekspektasi yang diharapkan dari masing-masing anggota. Tim juga perlu membuat kesepakatan dalam hal aturan-aturan yang berlaku, karena jika dalam satu tim punya aturan-aturan yang berbeda, maka berpotensi untuk menimbulkan konflik ataupun salah paham.
Jika terjadi konflik ataupun masalah dalam tim, baik bersifat pribadi maupun pekerjaan, maka pemimpin harus bisa bertindak sebagai katalis yang mampu menjembatani. Sehingga konflik apapun yang terjadi akan mampu dilewati dengan baik dan tim juga menjadi semakin kuat.
Reward
Terakhir, ketika sebuah tim melakukan implementasi dengan baik, maka tentunya mereka berhak memperoleh reward. Penting bagi seorang pemimpin untuk menyampaikan hal ini pada awal, karena bisa jadi alat yang menumbuhkan motivasi anggota tim. Bukan orang lain yang menerima reward, bukan hanya pemimpin, melainkan keseluruhan tim.
Namun, yang terpenting adalah, pemimpin harus bisa meyakinkan bahwa apapun yang mereka lakukan adalah dari tim, oleh tim, dan untuk tim. Sehingga apapun yang dilakukan oleh tim akan berpengaruh langsung terhadap diri mereka sendiri.
(RP/SN/TML)