(The Manager’s Lounge – HR) – Krisis finansial yang menghantam AS secara langsung maupun tidak langsung juga mempengaruhi kita yang berada di belahan dunia lain. Salah satu dampak yang ditimbulkan adalah menurunnya daya beli masyarakat akibat inflasi serta ancaman PHK.
Masalah-masalah tersebut tentunya dekat dalam kehidupan karyawan sehari-hari. Oleh karena itu, bukan tidak mungkin masalah tersebut mengakibatkan stress pada mereka. Stress ini berpotensi menurunkan etos kerja dari karyawan, sehingag berakibat buruk pada perusahaan. Lalu, bagaimana langkah-langkah yang bisa ditempuh perusahaan dalam meningkatkan etos kerja karyawan dalam kondisi perekonomian seperti ini? Terdapat beberapa langkah, antara lain:
Financial Assurance
Masalah utama yang dihadapi oleh karyawan adalah masalah finansial. Oleh karena itu, kunci pentingnya adalah membantu mereka dalam menyelesaikan masalah finansial.
Misalnya, perusahaan memperbolehkan karyawan untuk mengambil pinjaman ke bagian Keuangan. Sebagai gantinya, maka karyawan mencicil melalui potong gaji. Kemudian perusahaan juga bisa langsung melakukan kebijakan lainnya antara lain salary adjustment, yakni memberlakukan kenaikan gaji sesuai dengan naiknya inflasi. Kebijakan lain yang mungkin diberlakukan adalah menyediakan biaya transportasi ataupun menyediakan bonus lebih besar dari biasanya bagi mereka para outperformer. Sehingga ini bisa memicu motivasi mereka untuk berkinerja lebih baik.
Workplace Environment
• Appreciation
Sulitnya perekonomian tentunya mempengaruhi tekanan psikologis bagi karyawan, dan bisa mengakibatkan etos kerjanya menurun. Oleh karena itu, suntikan semangat juga perlu dilakukan. Apresiasi sekecil apapun, tanpa Anda sadari mampu memompa semangat. Misalnya sekedar mengatakan ‘Pekerjaanmu bagus,” ataupun memo ‘Thank You’ bisa menjadi perangkat motivasi yang tidak diduga sebelumnya.
• Fun
Ciptakan aktivitas yang punya unsure ‘fun’ baik di dalam kantor maupun di luar. Misalnya, lebih memberikan fleksibilitas di hari-hari tertentu, antara lain karyawan boleh pulang lebih cepat di hari Jumat. Dan lebih membiasakan budaya ‘fun’ dalam aktivitas sehari-hari di kantor. Seandainya Anda menggelar rapat di dalam kantor, mungkin sesekali Anda bisa menggelar rapat di luar, misalnya café atau restoran, sehingga bisa lebih menyegarkan suasana.
• Family Like-Environment
Masa yang sulit tentunya lebih mudah dihadapi bersama-sama dibandingkan dengan sendirian. Oleh karena itu, lingkungan kerja yang bersifat kekeluargaan mungkin akan lebih bersahabat bagi karyawan. Ciptakan suasana kekeluargaan dalam lingkungan kerja Anda, dimana komunikasi berjalan dengan lancar. Lingkungan kerja yang bersifat kekeluargaan tentunya akan memberikan kenyamanan kepada karyawan. Sehingga, seandainya mereka memiliki masalah, maka mereka juga tidak akan ragu untuk mengungkapkannya.
pic : www.employeereports.com
(Vibiz Motivation & Leadership Center/SK/TML)