HR) – Kondisi perekonomian global yang memburuk turut memberi dampak terhadap perekonomian Indonesia. Apakah kondisi perekonomian dan keuangan yang kian memburuk berpengaruh terhadap kinerja perusahaan?
Sebuah penelitian yang dilakukan Workplace Options (WPO) di Amerika Serikat menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang stress akibat memikirkan masalah keuangan, dan stress tersebut menghambat produktivitasnya.
Masyarakat AS banyak yang mengalami stress akibat krisis finansial yang kini melanda mereka. Harga-harga rumah anjlok, banyak yang tidak bisa melunasi cicilan rumah, tingkat penyitaan rumah melonjak, karyawan terancam PHK, mengakibatkan stress, sehingga hal ini berdampak buruk terhadap produktivitas karyawan serta menyulitkan mereka untuk fokus.
Menurut survey, sebagian dari responden mengalami stress yang terkait dengan masalah keuangan, dan 48% mengaku bahwa stress tersebut menjadikan mereka sulit untuk berkinerja dengan baik dalam pekerjaannya.
Lebih dari sepertiga responden mengaku bahwa rencana pensiun mereka berubah akibat dari masalah perekonomian yang mereka hadapi. 23 persen juga mengaku bahwa kondisi perekonomian membuat mereka berubah pikiran tentang membeli rumah baru. Bahkan, 55 persen menyatakan bahwa mereka melakukan perjalanan liburan lebih sedikit pada tahun ini.
Penelitian ini menemukan, bahwa layanan konsultasi keuangan di kantor bisa menjadi salah satu solusi dari masalah finansial yang dialami karyawan. Sebagian besar responden kini tidak punya akses terhadap konsultasi keuangan di kantor, meskipun 39 persen mengaku bahwa penting bagi perusahaan untuk menyediakan layanan tersebut bagi karyawannya. Bahkan 57 persen menyatakan akan memanfaatkannya jika kantor menawarkan layanan tersebut. Hasil penelitian di AS ini mungkin berlaku pada negara-negara lainnya, karena saat ini dunia tengah ditimpa masalah perekonomian global.
Meskipun idealnya karyawan memisahkan area pribadi dan professional, namun tidak bisa dipungkiri bahwa masalah pribadi dapat berpengaruh terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya bisa tanggap dalam menyikapi hal ini. Jika terdapat gejala-gejala bahwa banyak karyawan mengalami masalah keuangan, maka ambil tindakan respon yang tepat.
Solusi pertama, seperti yang disarankan dalam survey, yakni dengan memberikan layanan konsultasi finansial kepada karyawan. Sehingga karyawan bisa memperoleh nasihat-nasihat mengenai bagaimana mereka mengatur keuangan dan menemukan jalan keluar atas masalah keuangan yang dihadapinya.
Solusi kedua, mungkin perusahaan bisa turut berperan dalam mendukung kondisi finansial karyawan. Misalnya, perusahaan memberlakukan kebijakan bahwa karyawan boleh mengambil pinjaman kepada perusahaan dengan syarat-syarat tertentu. Sehingga, karyawan tidak perlu sampai stress hingga produktivitasnya menurun akibat memikirkan masalah keuangan.
(Vibiz Consulting/SK/TML)