SpaceX Diproyeksikan Raih Pendapatan Fantastis $15,5 Miliar Tahun Ini, Elon Musk Angkat Bicara

(Business Lounge Journal – Global News)

CEO SpaceX menyampaikan bahwa pendapatan komersial perusahaannya dari sektor antariksa akan melampaui seluruh anggaran NASA pada tahun 2026, menandai pergeseran paradigma di industri kedirgantaraan.

Elon Musk, visioner di balik SpaceX, tampaknya berkeyakinan bahwa cakrawala bukanlah batas bagi ambisi perusahaannya—dan bahkan mungkin bukan batas bagi pertumbuhan pendapatannya. Dalam pengumumannya pada hari Selasa yang lalu, Musk menyatakan bahwa perusahaan kedirgantaraan revolusionernya ini berada di jalur yang sangat menjanjikan untuk membukukan pendapatan sebesar $15,5 miliar pada tahun 2025. Angka ini merupakan lompatan signifikan dari estimasi pendapatan tahun lalu yang berkisar antara $11-13 miliar, menunjukkan akselerasi pertumbuhan yang luar biasa dalam waktu singkat. Proyeksi ini mengukuhkan posisi SpaceX sebagai salah satu pemain dominan yang terus mengubah lanskap eksplorasi dan komersialisasi luar angkasa.

Melalui unggahan proyeksi pendapatan SpaceX di platform media sosial X miliknya, Musk menambahkan sebuah detail yang disebutnya sebagai “tonggak sejarah yang mungkin menarik.” Ia memprediksi bahwa pada tahun 2026, pendapatan komersial SpaceX yang berasal dari aktivitas luar angkasa akan secara resmi melampaui seluruh anggaran operasional NASA, badan antariksa pemerintah Amerika Serikat. Ini adalah klaim yang berani dan menyoroti betapa cepatnya sektor swasta merambah dan mendominasi ranah yang dulunya eksklusif milik pemerintah. Tahun ini saja, SpaceX diperkirakan akan memperoleh sekitar $1,1 miliar dari berbagai kontrak dan kerjasamanya dengan NASA, menggarisbawahi kemitraan yang semakin erat antara sektor publik dan swasta dalam mencapai tujuan antariksa.

SpaceX telah lama diakui sebagai salah satu perusahaan swasta paling bernilai di dunia, dan pertumbuhan pendapatannya secara fundamental didorong oleh dua pilar utama: layanan peluncuran roket dan divisi internet satelit globalnya, Starlink. Starlink, khususnya, telah menunjukkan pertumbuhan eksplosif. Pada Februari lalu, divisi ini mengumumkan telah memiliki lebih dari lima juta pelanggan di seluruh dunia, sebuah pencapaian yang mengesankan mengingat basis pelanggannya dilaporkan berlipat ganda dari tahun 2023 ke tahun 2024. Dengan penetrasi pasar yang terus meluas, terutama di area-area terpencil atau kurang terlayani, Starlink berpotensi menjadi raksasa telekomunikasi. Musk sendiri telah menyatakan bahwa Starlink akan go public begitu arus kasnya menjadi lebih stabil dan dapat diprediksi — sebuah langkah yang sangat dinanti-nantikan oleh investor, meskipun belum ada jadwal spesifik yang diumumkan.

Di sisi lain, keunggulan SpaceX dalam layanan peluncuran juga tak terbantahkan. Pada tahun 2024, perusahaan ini berhasil menyelesaikan 134 peluncuran, dan menargetkan untuk mencapai 170 peluncuran pada tahun ini. Hingga tahun 2025 saja, mereka telah berhasil melakukan 62 peluncuran—jumlah ini jauh melampaui perusahaan atau lembaga antariksa pemerintah lainnya di seluruh dunia. Mayoritas peluncuran ini menggunakan roket Falcon 9 yang sangat andal dan telah terbukti efisien. Roket-roket ini telah dipercaya untuk mengangkut berbagai jenis muatan, mulai dari satelit komersial untuk berbagai perusahaan telekomunikasi dan pengamatan bumi, muatan pemerintah yang bersifat rahasia, hingga kargo penting untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) milik NASA.

Salah satu inovasi terbesar yang memberikan keunggulan kompetitif bagi SpaceX adalah kemampuan roketnya untuk digunakan kembali. Fitur ini secara drastis mengurangi biaya peluncuran dan memungkinkan frekuensi peluncuran yang lebih tinggi, membantu SpaceX mengamankan pangsa pasar yang sangat besar di pasar peluncuran global. Namun, industri ini tidak stagnan. Para pesaing baru, seperti Blue Origin yang didukung oleh Jeff Bezos, dan pemain internasional dari berbagai negara, kini semakin menunjukkan kemajuan signifikan dalam teknologi roket dan layanan peluncuran. Ini mengindikasikan bahwa pasar peluncuran komersial akan menjadi semakin kompetitif dan ramai di masa depan, menuntut inovasi berkelanjutan dari semua pemain.

Sebagian besar dari pendapatan masif SpaceX ini tidak disimpan, melainkan diinvestasikan kembali secara langsung ke dalam program ambisius Starship. Program ini merupakan visi Elon Musk sebagai kunci utama untuk ekspansi antarplanet, terutama rencana jangka panjangnya untuk mengkolonisasi Mars. Setiap peluncuran Starship, yang saat ini diperkirakan menelan biaya sekitar $100 juta, menjadi langkah esensial menuju tujuan tersebut. Namun, Musk memiliki target yang lebih ambisius lagi: ia bertekad untuk menurunkan biaya peluncuran Starship hingga sekitar $10 juta per peluncuran, yang akan membuat perjalanan antarplanet jauh lebih ekonomis dan dapat diakses.

Meskipun demikian, perjalanan Starship masih diwarnai tantangan. Hingga saat ini, Starship belum berhasil mendemonstrasikan keberhasilan misi penuh. Meskipun peluncuran terbaru berhasil melaju lebih jauh dari sebelumnya dan mencapai ketinggian yang belum pernah dicapai, misi tersebut masih berakhir dengan roket yang berputar di luar kendali sebelum mencapai semua targetnya. Keberhasilan penuh Starship akan menjadi krusial tidak hanya untuk ambisi Mars Musk, tetapi juga untuk mengukuhkan dominasi SpaceX di masa depan dalam eksplorasi dan komersialisasi luar angkasa yang lebih dalam.