(Business Lounge – Global News) Mediobanca SpA, salah satu bank investasi terkemuka di Italia, melaporkan kinerja keuangan yang mengungguli ekspektasi pasar pada kuartal pertama 2025, didorong oleh pertumbuhan pendapatan di hampir semua divisi bisnisnya. Di tengah ketidakpastian pasar dan manuver merger yang strategis, bank ini tidak hanya berhasil memperkuat fondasi bisnisnya, tetapi juga terus menarik perhatian investor dan pesaing industri perbankan Italia.
Menurut laporan yang dirilis oleh Mediobanca dan dikutip dalam The Wall Street Journal, laba bersih bank untuk periode Januari hingga Maret 2025 mencapai €324 juta, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dan melampaui estimasi rata-rata analis sebesar €308 juta. Lonjakan ini terutama ditopang oleh kenaikan pendapatan yang menyebar secara merata di seluruh unit, termasuk wealth management, corporate investment banking, dan consumer finance.
Secara total, pendapatan operasional naik menjadi €856 juta, meningkat sekitar 6% dari tahun sebelumnya. Divisi consumer finance tetap menjadi penyumbang utama laba, sementara lini wealth management mencatat pertumbuhan dua digit, menegaskan strategi jangka panjang Mediobanca dalam melakukan diversifikasi di luar bisnis tradisional perbankan investasi.
CEO Alberto Nagel menyatakan dalam keterangannya bahwa hasil ini mencerminkan eksekusi strategi bisnis yang disiplin, efisiensi operasional, serta ketahanan model pendapatan berulang bank tersebut. “Kami tetap fokus pada profitabilitas berkelanjutan sambil memperluas cakupan bisnis dan layanan kami,” ujarnya dalam konferensi pers yang dikutip oleh Reuters.
Kinerja yang solid ini hadir di tengah dinamika strategis yang signifikan. Mediobanca saat ini tengah mengejar akuisisi atas Banca Generali, salah satu institusi keuangan terkemuka di sektor wealth management Italia, dalam upaya memperluas pangsa pasarnya di layanan nasabah kaya (high-net-worth individuals). Menurut laporan Bloomberg, pembicaraan antara kedua pihak terus berlanjut, meskipun belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan.
Langkah ekspansi ini tidak terlepas dari upaya Mediobanca untuk memperkuat posisinya dalam industri yang makin kompetitif. Namun pada saat yang sama, bank ini juga tengah menghadapi tekanan eksternal berupa tawaran pengambilalihan yang tidak diminta (unsolicited bid) dari kelompok investor yang dipimpin oleh investor miliarder Leonardo Del Vecchio, melalui entitas Delfin. Kelompok ini, yang merupakan pemegang saham terbesar Mediobanca dengan lebih dari 19% kepemilikan, telah menyuarakan keinginan untuk mengubah arah strategi bank dan mendorong perombakan kepemimpinan.
Meski demikian, Dewan Direksi Mediobanca tetap solid dalam menolak campur tangan eksternal yang dinilai dapat mengganggu stabilitas dan independensi bank. Nagel menegaskan bahwa fokus utama bank adalah menjalankan rencana strategis 2023–2026 yang telah disetujui pemegang saham mayoritas. “Kami percaya pada jalur pertumbuhan organik dan akuisisi terarah yang mendukung nilai jangka panjang,” katanya.
Lini bisnis wealth management menjadi sorotan dalam laporan keuangan kali ini. Pendapatan dari segmen ini naik 12%, didorong oleh pertumbuhan aset kelolaan dan peningkatan margin layanan investasi. Mediobanca tercatat berhasil menambah lebih dari €4 miliar aset kelolaan selama kuartal tersebut, sebagian besar dari klien baru di wilayah Italia utara dan Perancis selatan. Dalam lanskap perbankan Eropa yang makin digital dan terpersonalisasi, kemampuan Mediobanca untuk menawarkan solusi investasi menyeluruh menjadi nilai jual utama.
Sementara itu, unit consumer finance, yang mencakup layanan pinjaman pribadi dan pembiayaan konsumtif, mencatat peningkatan portofolio pinjaman sebesar 5% dibandingkan tahun lalu, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang tetap rendah di kisaran 1,2%. Menurut analis dari SocGen, hasil ini mencerminkan kualitas underwriting yang kuat serta disiplin risiko yang dijaga dengan ketat.
Divisi corporate and investment banking (CIB), yang mencakup layanan advisory merger & acquisition, pembiayaan korporasi, dan perdagangan surat utang, juga mencatat pertumbuhan, meskipun dengan tingkat moderat. Pendapatan dari lini ini naik 4%, dengan sebagian besar berasal dari aktivitas restrukturisasi dan pembiayaan proyek energi terbarukan. Mediobanca juga tercatat sebagai penasihat utama dalam beberapa transaksi strategis di sektor energi dan teknologi di kawasan Mediterania.
Meski lingkungan makroekonomi Eropa masih dibayangi oleh suku bunga tinggi dan ketidakpastian geopolitik, Mediobanca tetap mencatat margin bunga bersih (net interest margin) sebesar 2,4%, sedikit lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Ini menunjukkan efektivitas strategi pricing dan pengelolaan likuiditas bank dalam menyikapi volatilitas pasar.
Investor menyambut baik hasil kuartalan ini. Saham Mediobanca naik sekitar 3,7% setelah publikasi laporan keuangan, menurut data dari Bloomberg. Beberapa rumah riset termasuk UBS dan Morgan Stanley menaikkan target harga saham Mediobanca, dengan menyebut bahwa potensi pertumbuhan melalui akuisisi serta penguatan divisi wealth management menjadi faktor utama optimisme jangka menengah.
Namun demikian, sejumlah analis juga mengingatkan bahwa risiko politik dan potensi intervensi dari pemegang saham aktif seperti Delfin tetap menjadi sumber ketidakpastian. Ketegangan antara Dewan Direksi dan pemegang saham utama dapat menciptakan dinamika korporasi yang kompleks, terutama jika tekanan untuk mengubah arah strategi terus meningkat.
Dari sisi regulasi, Mediobanca menyatakan bahwa mereka terus mematuhi kerangka pengawasan dari Bank Sentral Eropa dan Otoritas Pasar Italia (Consob), termasuk dalam rencana akuisisi dan restrukturisasi portofolio bisnis. Nagel mengatakan bahwa pihaknya akan tetap transparan dalam setiap proses konsolidasi, dan berkomitmen menjaga tata kelola yang baik.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjangnya, Mediobanca juga mulai berinvestasi dalam transformasi digital. Bank telah meluncurkan platform mobile baru untuk nasabah high-net-worth dan memperluas kemitraan dengan penyedia teknologi finansial (fintech) lokal guna meningkatkan pengalaman pengguna. Langkah ini diyakini akan memperkuat daya saing perusahaan, terutama di segmen nasabah muda dan tech-savvy.
Ke depan, Mediobanca menargetkan pertumbuhan pendapatan tahunan rata-rata sebesar 6% dan rasio pengembalian ekuitas (ROE) di atas 11% hingga 2026. Target ini dianggap realistis mengingat tren diversifikasi pendapatan dan posisi permodalan bank yang kuat, dengan rasio CET1 yang tercatat sebesar 15,2%—di atas persyaratan minimum regulator.
Kinerja kuat Mediobanca dalam kuartal ini menunjukkan bahwa bank tradisional Eropa masih memiliki peluang pertumbuhan yang signifikan jika mampu mengadopsi strategi yang tepat, menjaga efisiensi, dan memperluas basis pelanggan melalui akuisisi terarah. Dengan fokus pada sektor wealth management dan consumer finance yang stabil, serta pendekatan ekspansi yang disiplin, Mediobanca tampaknya siap untuk memainkan peran lebih besar dalam peta keuangan regional.