(Business Lounge – Global News) Foxconn memproyeksikan pertumbuhan yang kuat pada tahun 2025, didorong oleh meningkatnya permintaan server kecerdasan buatan (AI) yang digunakan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat seperti Amazon dan Nvidia. Meskipun perusahaan asal Taiwan ini melaporkan hasil kuartalan yang lebih lemah dari perkiraan, ekspansinya ke sektor-sektor baru seperti AI dan kendaraan listrik telah memberikan prospek yang cerah bagi pertumbuhan bisnisnya di masa depan.
Sebagai produsen elektronik terbesar di dunia, Foxconn telah lama dikenal sebagai pemasok utama bagi Apple dalam pembuatan iPhone. Namun, dengan pasar ponsel pintar yang semakin jenuh, perusahaan kini berusaha mendiversifikasi bisnisnya ke area baru yang memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi. Salah satu fokus utama Foxconn adalah produksi server AI, yang semakin banyak digunakan dalam pusat data oleh perusahaan teknologi besar untuk menangani komputasi yang lebih kompleks dan mendukung aplikasi berbasis kecerdasan buatan.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis pada hari Jumat, Foxconn, yang secara resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry, menyatakan bahwa mereka memperkirakan pendapatan akan tumbuh dengan kuat sepanjang tahun ini. Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi dalam bisnis cloud dan jaringan, yang mencerminkan peningkatan kebutuhan akan infrastruktur AI oleh perusahaan-perusahaan teknologi global. Dengan meningkatnya ketergantungan dunia pada komputasi berbasis AI, Foxconn berada dalam posisi strategis untuk memanfaatkan peluang ini dan memperkuat dominasinya di pasar server AI.
Peran Foxconn dalam industri server AI semakin menonjol seiring dengan meningkatnya investasi dari perusahaan teknologi besar dalam pengembangan kecerdasan buatan. Amazon dan Nvidia, dua pelanggan utama Foxconn dalam bisnis ini, telah mengalokasikan miliaran dolar untuk memperluas infrastruktur AI mereka, termasuk pembangunan pusat data yang lebih canggih. Permintaan yang terus meningkat dari perusahaan-perusahaan ini telah mendorong Foxconn untuk meningkatkan kapasitas produksinya dan berinvestasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan teknologi server AI.
Selain server AI, Foxconn juga berusaha mengembangkan bisnis di sektor kendaraan listrik. Perusahaan telah menjalin berbagai kemitraan dengan produsen mobil global untuk memproduksi komponen kendaraan listrik dan bahkan meluncurkan merek kendaraan listriknya sendiri. Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Foxconn untuk mengurangi ketergantungannya pada bisnis ponsel pintar dan memperluas kehadirannya di industri teknologi yang sedang berkembang.
Diversifikasi bisnis yang dilakukan Foxconn sangat penting mengingat tantangan yang dihadapi oleh industri elektronik global, termasuk fluktuasi permintaan pasar dan ketidakpastian rantai pasokan. Dengan memperluas cakupan bisnisnya ke server AI dan kendaraan listrik, Foxconn berharap dapat menciptakan aliran pendapatan yang lebih stabil dan berkelanjutan. Langkah ini juga memberikan perlindungan terhadap risiko yang terkait dengan siklus bisnis industri elektronik tradisional, yang sering kali mengalami pasang surut dalam jangka pendek.
Peningkatan permintaan server AI tidak hanya memberikan peluang bagi Foxconn, tetapi juga mencerminkan perubahan besar dalam cara perusahaan teknologi beroperasi. Dengan semakin berkembangnya aplikasi berbasis AI, dari chatbot hingga analisis data skala besar, kebutuhan akan infrastruktur yang mampu menangani komputasi tingkat tinggi semakin mendesak. Foxconn, dengan keahlian dan kapasitas produksinya yang besar, berada dalam posisi yang ideal untuk memenuhi kebutuhan ini dan mendapatkan manfaat dari pertumbuhan industri AI yang pesat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Foxconn telah berinvestasi besar dalam meningkatkan fasilitas manufakturnya untuk mendukung produksi server AI dan komponen kendaraan listrik. Perusahaan telah memperluas operasinya di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan India, untuk mengurangi ketergantungan pada China dan mengatasi risiko geopolitik yang semakin meningkat. Dengan strategi ekspansi ini, Foxconn tidak hanya memperkuat posisinya dalam rantai pasokan global tetapi juga meningkatkan daya saingnya dalam industri teknologi.
Tantangan utama yang dihadapi Foxconn dalam ekspansi ini adalah menjaga efisiensi operasional dan memastikan bahwa transisi ke sektor-sektor baru berjalan dengan lancar. Mengingat perbedaan mendasar dalam produksi ponsel pintar, server AI, dan kendaraan listrik, perusahaan harus memastikan bahwa inovasi dan pengelolaan rantai pasokan dapat mendukung pertumbuhan bisnis baru ini tanpa mengorbankan profitabilitas. Selain itu, Foxconn juga harus menghadapi persaingan ketat dari perusahaan teknologi lain yang juga berusaha masuk ke pasar server AI dan kendaraan listrik.
Terlepas dari tantangan tersebut, prospek Foxconn tetap positif karena meningkatnya permintaan global untuk teknologi AI dan kendaraan listrik. Dengan kemampuannya dalam produksi berskala besar dan kemitraan dengan perusahaan teknologi terkemuka, Foxconn memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam industri server AI dan kendaraan listrik. Jika perusahaan dapat terus berinovasi dan mengoptimalkan operasionalnya, pertumbuhan yang diproyeksikan pada tahun 2025 dapat menjadi awal dari era baru bagi Foxconn dalam industri teknologi global.