Kelola Keuangan Pribadi, Jadi  Konsumen yang Cerdas

(Business Lounge Journal – Finance)

Katakanlah Anita  adalah seorang mahasiswa yang tinggal di kota besar, selalu ingin menghemat uang. Suatu hari, saat sedang berjalan-jalan di pusat perbelanjaan, dia melihat poster besar yang mengiklankan “Diskon 70% untuk semua barang di toko pakaian.” Anita tergoda oleh tawaran itu, meskipun dia baru saja membeli beberapa pakaian baru minggu lalu.

Setelah masuk ke dalam toko, ia melihat berbagai pilihan pakaian dan aksesori yang menarik. Ia mulai mencoba beberapa baju tanpa rencana yang jelas di benaknya. Di saat yang sama, dia berpikir, “Ini kesempatan langka! Saya harus membeli sesuatu, jika tidak, saya akan rugi.” Setelah berkeliling sekitar satu jam, Tania akhirnya menemukan tiga baju yang dia suka. Dengan diskon besar itu, dia merasa mendapatkan barang berkualitas dengan harga murah, dan dalam pikirannya, dia telah “menghemat” banyak uang. Saat membayar di kasir, dia merasa senang dan puas.

Cerita di atas adalah contoh nyata bagaimana promosi yang menarik bisa mendorong seseorang untuk melakukan pembelian impulsif, menyadari belinya barang yang tidak diperlukan sambil merasa seolah-olah mendapatkan peluang emas.

Mengapa Orang Bisa Terjebak Spaving?

Beberapa alasan mengapa orang bisa terjebak dalam spaving antara lain:

  1. Psikologi Diskon

Banyak orang merasa lebih senang saat mendapatkan barang dengan harga lebih murah, meskipun itu bukan barang yang mereka butuhkan. Ini sering disebut sebagai “FOMO” (Fear of Missing Out), di mana mereka merasa khawatir ketinggalan penawaran yang bagus.

  1. Periklanan yang Menarik

Strategi pemasaran yang hebat seringkali membuat orang merasa bahwa mereka mendapatkan penawaran yang luar biasa, mendorong mereka untuk membeli barang yang mungkin sebenarnya tidak perlu.

  1. Keterbatasan Daya Tahan Diri

 Ketika dihadapkan pada promosi atau barang yang diinginkan, banyak orang sulit menahan diri dan akhirnya berbelanja tanpa memikirkan anggaran mereka.

Cerdas Hindari Spaving

Menghindari spaving memerlukan kesadaran dan strategi yang tepat. Berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghindari terjebak dalam fenomena ini:

  1. Tetapkan Anggaran

Buat anggaran belanja bulanan dan patuhi batasan tersebut. Ini akan membantu kamu fokus pada pengeluaran yang benar-benar diperlukan.

  1. Prioritaskan Kebutuhan

Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri sendiri apakah barang tersebut benar-benar diperlukan. Buat daftar belanja agar tidak tergoda untuk membeli barang yang bukan kebutuhan.

  1. Hindari Pembelian Impulsif

Jika ada barang yang menarik perhatian, beri diri kamu waktu untuk berpikir (misalnya 24 jam) sebelum memutuskan untuk membeli. Hal ini dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.

  1. Berhati-hati dengan Diskon

Ingat bahwa diskon tidak selalu berarti hemat. Pastikan untuk menghitung apakah kamu benar-benar akan menggunakan barang tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya karena potongan harga.

  1. Kendalikan Paparan Terhadap Pemasaran

Kurangi waktu yang dihabiskan untuk berbelanja online atau menjelajahi media sosial yang sering dipenuhi iklan. Semakin sedikit kamu terpapar pada promosi, semakin sedikit godaan untuk membeli.

  1. Evaluasi Pembelian Sebelumnya

Tinjau kembali pembelian yang telah dilakukan sebelumnya, dan lihat apakah kamu benar-benar menggunakan barang-barang tersebut. Ini bisa membantu menyadarkan diri tentang pengeluaran yang tidak perlu.

  1. Manfaatkan Uang Tunai

Pertimbangkan untuk menggunakan uang tunai daripada kartu kredit. Dengan membayar menggunakan uang tunai, kamu cenderung lebih menyadari pengeluaranmu.

  1. Fokus pada Pengalaman Daripada Barang

Alihkan fokus dari membeli barang baru menuju pengalaman yang lebih berharga, seperti perjalanan atau menghabiskan waktu dengan teman dan keluarga.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan lebih mudah untuk menghindari spaving dan meningkatkan pengelolaan keuangan pribadi