Levi Strauss Mencatat Pertumbuhan Pendapatan di Tengah Pemulihan Bisnis

(Business Lounge Journal – Global News)

Levi Strauss membukukan peningkatan pendapatan pada kuartal keempat tahun fiskal berkat pemulihan bisnis grosir utamanya, meskipun perusahaan memperkirakan sedikit penurunan pendapatan di tahun mendatang. Peritel pakaian ini melaporkan laba bersih sebesar $183 juta, atau 46 sen per saham, untuk periode tiga bulan yang berakhir pada 1 Desember. Angka ini naik dari $127 juta atau 32 sen per saham pada periode yang sama tahun sebelumnya. Setelah disesuaikan dengan item tertentu, laba per saham mencapai 50 sen, melampaui prediksi analis sebesar 48 sen.

Pendapatan Levi meningkat 12% menjadi $1,84 miliar, lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar $1,72 miliar. Di Amerika, pendapatan tumbuh 12%, dengan AS mencatat pertumbuhan organik sebesar 6%. Eropa dan Asia juga menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan masing-masing 15% dan 9%. Segmen grosir, yang merupakan bisnis utama Levi, mengalami peningkatan 6,7% menjadi $1,01 miliar setelah hampir dua tahun mengalami penurunan. Sementara itu, penjualan langsung ke konsumen melonjak 19%.

“Kami berhasil mencatat kuartal keempat dan musim liburan yang kuat, yang menempatkan kami dalam posisi yang baik untuk memasuki tahun 2025,” ujar CEO Michelle Gass. Meski demikian, Levi memperkirakan pendapatan tahun fiskal 2025 akan turun sekitar 1% hingga 2%, dengan laba per saham yang disesuaikan berada di kisaran $1,20 hingga $1,25. Faktor seperti nilai tukar mata uang asing dan tarif pajak yang lebih tinggi diperkirakan akan menjadi hambatan sebesar 20 sen per saham. Sebelumnya, pasar memperkirakan pendapatan tahunan Levi akan naik sekitar 3,6% menjadi $6,46 miliar, dengan laba per saham yang disesuaikan mencapai $1,37.

Sejak menjabat sebagai CEO setahun lalu, Gass telah memfokuskan strategi perusahaan pada merek Levi’s, termasuk menjual lini Dockers, menghentikan lini mode Denizen, serta menutup bisnis alas kaki di Eropa. Levi juga terus memperkuat kampanye pemasarannya, termasuk kerja sama dengan penyanyi pop ternama, Beyoncé, yang akan berlanjut hingga tahun depan. “Kami memiliki strategi yang solid untuk tahun mendatang, didukung oleh rangkaian produk yang kuat, kampanye pemasaran bersama Beyoncé, serta ekspansi ritel yang berkelanjutan,” tambah Gass.