(Business Lounge Journal – News & Insight) Salah satu bagian tubuh yang vital adalah mata. Oleh karena itu, penting untuk memastikan mata selalu sehat. Banyak orang yang menjaganya dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan membatasi mata untuk melihat layar alat elektronik. Meski begitu, secara tidak sengaja mungkin saja Anda mengalami luka pada mata.
Seseorang yang mengalami cedera pada mata dapat mengalami robekan kecil di dalam retinanya. Gangguan ini dapat menyebabkan ablasi retina, yaitu kelainan mata yang mengakibatkan lepasnya lapisan yang berguna melindungi mata tersebut. Seseorang yang mengalami gangguan ini harus segera mendapatkan perawatan agar menghindari buta permanen.
Pengertian Ablasi Retina
Retina adalah membran yang peka terhadap cahaya dan terletak di bagian belakang mata. Saat cahaya melewati mata, lensa akan memfokuskan gambar pada retina dan mengubah gambar menjadi sinyal yang dikirim ke otak. Salah satu gangguan pada retina yang dapat terjadi adalah ablasi retina. Hal ini terjadi ketika lapisan tipis jaringan di belakang mata tersebut menjauh dari posisi normalnya.
Ablasi retina dapat memisahkan sel-sel retina dari lapisan pembuluh darah yang memasok oksigen dan makanan. Beberapa gejala yang dapat terjadi saat seseorang mengalami gangguan ini adalah penglihatan mata berkurang dan mengalami bercak titik hitam serta kilatan secara tiba-tiba. Seseorang yang mengidap gangguan ini dapat mengalami kehilangan penglihatan sebagian hingga total.
Maka dari itu, tindakan pencegahan sangat penting untuk dilakukan agar gangguan tersebut tidak menyebabkan kebutaan. Cara pertama yang dapat dilakukan adalah memastikan gangguan mata yang terjadi benar karena ablasi retina atau bukan.
Penyebab Seseorang Mengalami Ablasi Retina
- Robekan pada Retina
Penyebab pertama yang dapat membuat seseorang mengalami ablasi retina adalah robekan pada lapisan mata tersebut. Saat robekan terbentuk, cairan dapat berkumpul di bawah retina dan menarik retina jauh dari jaringan di bawahnya. Hal tersebut membuat retina kehilangan suplai darah dan berhenti bekerja, sehingga menyebabkan seseorang kehilangan penglihatan.
- Eksudatif
Seseorang yang mengalami hal ini terjadi karena cairan yang menumpuk di belakang mata, padahal tidak ada robekan. Cairan mendorong retina untuk menjauh dari jaringan di belakangnya. Penyebab utamanya adalah kebocoran pada pembuluh darah dan pembengkakan karena kondisi, seperti cedera, peradangan, atau degenerasi makula karena faktor usia.
- Traksional
Ablasi retina juga dapat disebabkan oleh pembentukan jaringan parut pada permukaan retina. Saat terjadi, retina akan menjauh dari bagian belakang mata. Traksional biasanya terjadi pada seseorang dengan gangguan diabetes yang tidak terkontrol atau kondisi lainnya. Diabetes yang terjadi dapat merusak pembuluh darah di belakang mata.
Gejala Ablasi Retina
Untuk mengetahui jika mengalami ablasi retina atau tidak, dapat dengan melihat gejala yang ditimbulkan.
- Munculnya bintik-bintik hitam kecil yang tampak melayang pada penglihatan secara tiba-tiba.
- Mengalami kilatan cahaya pada satu atau kedua mata.
- Penglihatan yang menjadi kabur.
- Penglihatan sisi (periferal) yang berkurang secara bertahap.
- Timbulnya bayangan seperti tirai di atas bidang visual.
Dengan mengetahui gejala yang ditimbulkan dan beberapa penyebabnya, setidaknya Anda dapat melakukan tindakan pencegahan segera. Sehingga, gangguan pada mata tidak menyebabkan gangguan yang fatal, seperti kebutaan sementara hingga permanen.