Bisnis Anda sudah Memecahkan Masalah? Periksa dengan Opportunity-Identifying Perspective

(Business Lounge Journal – Entrepreneurship)

Sering kali seorang entrepreneur dikaitkan sebagai seorang problem solver, demikian yang sering kali saya dengar ketika berbincang dengan para pemilik bisnis. Mengapa demikian? Sebab mereka tidak hanya membangun bisnis untuk semata-mata mendapatkan penghasilan, namun bagaimana memecahkan permasalahan yang ada di sekitar mereka. Sebagai seseorang yang berusaha untuk memecahkan masalah, maka Anda akan menjadi “yang paling dicari” – tentu saja. Dampaknya, usaha Anda pun akan berjalan lebih langgeng. Namun mudahkah untuk mengidentifikasi apa yang menjadi permasalahan sebenarnya yang terjadi di sekitar Anda?

Sebagai contoh, ketika banyak orang memiliki keterbatasan waktu untuk mencuci pakaian, maka muncullah jasa cuci seterika. Pemilik jasa akan mengambil pakaian kotor, mencucinya, lalu menyeterikanya. Pengguna jasa akan menerima pakaian mereka sudah dalam keadaan rapi dan harum. Namun apakah semua berpikir bahwa jasa cuci seterika itu yang paling efektif bagi mereka? Ternyata tidak juga. Sebab bagi beberapa orang, ternyata mereka akan merasa nyaman jika mereka dapat mengerjakan pemisahan pakaian sendiri, menggunakan detegent mereka sendiri, serta memilih wangi yang mereka sukai. Sebab mereka yang paling tahu bagaimana memperlakukan tiap helai pakaian mereka. Maka, mulailah muncul gerai-gerai yang dipenuhi dengan mesin cuci dan mesin pengering di mana para pengguna dapat mencuci pakaian mereka sendiri. Mereka tinggal memasukkannya pada mesin cuci, menunggu mesin selesai bekerja lalu memindahkannya pada mesin pengering. Tidak sampai satu jam mereka sudah dapat kembali ke rumah mereka dengan pakaian yang sudah bersih dan wangi.

Tetapi apakah berhenti sampai di situ? Ternyata belum. Beberapa orang merasa bahwa waktu yang mereka pakai untuk menunggu mesin bekerja akan lebih efektif jika dapat mereka gunakan sambil melakukan pekerjaan yang lain. Seandainya ada yang menawarkan mencuci sendiri tetapi bisa ditinggal, dan penjaga gerai dapat membantu untuk memasukkannya ke mesin pengering. Ketika hal ini dibaca oleh pemilik usaha dan membuat gerai tandingan dengan menawarkan tambahan jasa akan mengirimkan pesan ketika cucian selesai dan siap diambil, maka gerai tandingan ini pun dapat menjadi pilihan lainnya.

Jadi sebenarnya apa yang menjadi permasalahannya ya?

Sebagai Problem Solver

Contoh di atas hanyalah sebuah contoh sederhana yang dapat kita temui dalam keseharian kita. Sebuah bisnis yang dibangun untuk memecahkan masalah tentu akan menjadi sebuah pilihan. Namun menemukan apa yang sebenarnya menjadi permasalahan adalah sebuah perjalanan yang harus Anda lalui.

Apakah Anda secara aktif berpikir tentang bagaimana Anda dapat memecahkan masalah yang timbul di sekitar Anda? Atau apakah Anda secara aktif mengidentifikasi apa sih yang sebenarnya menjadi masalah dari perspektif analitis?

Kita sering kali memiliki kecenderungan untuk berpindah dengan cepat dari menyadari adanya sebuah masalah langsung pada pemilihan solusi. Sementara kita masih memiliki sedikit pemahaman tentang apakah kita telah mengidentifikasi masalah tersebut dengan benar.

Mengidentifikasi masalah – menguji potensi, menawarkan solusi yang baru, dan kelayakan solusi Anda – merupakan bagian penting dari penyelesaian masalah.

Seringkali, ketika kita mulai menggali masalah, kita menemukan bahwa masalah itu memiliki banyak penyebab, misalnya:

  • Kebutuhan akan sesuatu yang lebih baik, lebih cepat, atau lebih mudah
  • Dampak perubahan dunia pada industri, produk, atau layanan Anda
  • Tren pasar berdasarkan geografi, demografi, atau psikologi pelanggan

Peluang dan Identifikasi Masalah

Karakteristik dari pengusaha yang cerdas adalah mengenali kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dengan menggunakan opportunity-identifying perspective atau dapat kita sebut perspektif mengidentifikasi peluang.

Kita mungkin mengidentifikasi rasa lapar sebagai masalah, tetapi seorang pengusaha akan mengidentifikasi masalah tersebut menggunakan opportunity-identifying perspective. Ia akan menentukan bagaimana masalah tersebut dapat diubah menjadi peluang untuk menciptakan sebuah usaha baru. Hal ini mungkin saja dengan menggabungkan masalah merasa lapar namun waktu makan belum tiba. Maka muncullah kios makanan pinggir jalan atau mesin penjual otomatis dengan pilihan makanan. Bisa juga tercipta camilan baru yang bergizi, mengenyangkan, dan mudah dibawa. Ada banyak hal yang dapat diciptakan untuk menjawab sebuah rasa lapar yang muncul padahal waktu makan belum tiba.

Orang perlu makan, dan mereka merasa lapar, tetapi selama hari yang sibuk tanpa waktu senggang atau makanan yang nyaman, orang pada akhirnya akan lapar.

Mengungkapkan kembali masalah, atau kebutuhan, dari sudut pandang peluang membuka pencarian solusi berkelanjutan di luar kesadaran sederhana akan rasa lapar.

Kita bisa mengatasi masalah ini dengan membuka bar makanan ringan dengan penawaran yang mengandung vitamin dan protein penting, serta mudah dibawa dengan masa simpan yang lama.

Memahami masalah dari perspektif bagaimana menyelesaikannya untuk satu orang menjadi bagaimana menyelesaikannya untuk banyak orang, mengubah masalah tersebut dengan opportunity-identifying perspective.

Memecahkan Masalah dalam Skala Besar

Anda mungkin juga tertarik untuk memecahkan masalah terkait makanan dalam skala yang lebih besar.

Kira-kira solusi apa yang muncul di benak Anda jika Anda berhadapan dengan permasalahan makanan dari mereka yang terperangkap di wilayah yang dilanda perang. Mungkin mereka tidak bisa meninggalkan tempat perlindungan mereka untuk mencari makanan. Sudah tentu mereka juga tidak dapat bercocok tanam bahan pangan, atau barter makanan, atau mereka mungkin tidak memiliki uang untuk membeli makanan.

Bagaimana Anda bisa mencapai target pasar Anda di daerah yang dilanda perang?

Kendaraan tanggap darurat Palang Merah menempuh jarak 2,5 juta mil untuk mengirimkan makanan, perlengkapan bantuan, dan dukungan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana selama tahun 2017. Itu setara dengan mengelilingi dunia sebanyak 103 kali.

Bisakah ide Anda untuk membuat kios makanan ringan cocok untuk dijalin kemitraan dengan Palang Merah? Ini tentu akan berbicara tentang sebuah hal yang kompleks.

Menemukan Solusi yang Realistis

Meskipun masalah “lapar”ini mungkin tampak seperti masalah sederhana dengan solusi sederhana, namun Anda harus memiliki sebuah pengenalan masalah untuk menemukan solusi yang realistis. Kemudian untuk Anda dapat meningkatkan sebuah solusi menjadi sebuah usaha yang sukses, tentu saja membutuhkan pola pikir wirausaha.

Setiap hari, semua orang dapat menjadi pengusaha ketika mereka berhasil mengidentifikasi dan memecahkan masalah. Atau juga ketika orang menghadapi tantangan atau frustrasi baru, dan menyelesaikannya dalam menciptakan produk atau layanan untuk mengatasi masalah ini.

Apa yang Dapat Kamu Lakukan?

Mengenali Masalah

Hal yang dapat kamu lakukan pertama kali adalah mengenali apa yang menjadi permasalahan yang sesungguhnya.

Dalam kehidupan sehari-hari, masalah apa yang kamu temui? Apa yang dapat membuat hidupmu lebih mudah?

Atau Anda juga dapat membuat sebuah pertanyaan dan mencoba menjawabnya. “Kalau saja ……. ada, hidupku akan lebih baik atau lebih mudah”.

Untuk memicu kreativitas Anda, cobalah untuk mencari tahu tentang masalah global untuk menemukan area yang menarik minat Anda, yang memicu semangat Anda untuk menjalani kehidupan yang penuh. Saat mengidentifikasi masalah, pertimbangkan masalah terkait proses dan juga masalah terkait layanan.

Dua hal awal yang dapat Anda lakukan:

  • Masalah apa yang telah kamu identifikasi?
  • Apa yang dapat kamu lakukan untuk menyelesaikan masalah itu?

Apa yang sudah kita bahas ini semoga dapat membantu Anda untuk mengawali bagaimana Anda membangun bisnis Anda.