Omnichannel Trends: Offline dan Online Menjadi Kombinasi para Konsumen

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Perkembangan tren belanja dan perilaku konsumen sekarang dan masa depan selalu menjadi hal yang menarik untuk dibahas. Karena itu GDP Venture pun menggelar Power Lunch, sebuah acara bincang-bincang yang mengambil tema “Omnichannel Trends: Meeting the Modern Shopper’s Preferences”.

Acara ini mendiskusikan bagaimana telah terjadi perkembangan perilaku konsumen saat ini. Sebuah perubahan yang signifikan bagaimana banyak orang berbelanja dengan online channel tetapi juga menyukai belanja secara offline. Sebab ada sebuah pengalaman yang tidak tergantikan ketika mereka dapat langsung melihat barang yang mereka cari serta melakukan interaksi kepada penjual dan sekitarnya.

Turut hadir dan menjadi nara sumber pada acara ini: Teten Masduki sebagai Menteri Koperasi dan UKM Indonesia, Dimas Harry Priawan sebagai Co-founder & CEO Dekoruma, Fransisca K. Nugraha sebagai Group Head Groceries & Lifestyle Blibli, Helmy Herman sebagai Regional Account Director, Worldpanel Division, Kantar Asia, serta Yukka Harlanda sebagai CEO Brodo.

Online dan Offline Saling Melengkapi

Dalam pemaparannya, Helmy Herman menjelaskan bahwa secara keseluruhan sebenarnya keberadaan saluran online dan offline saling melengkapi dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Masing-masing saluran tersebut mebawarkan pilihan kenyamanan berbelanja yang berbeda. Dari data yang disajikan Helmy terlihat bagaimana dalam sektor FMCG, terdapat lebih dari 50% konsumen berbelanja pada lebih dari empat saluran. Hal ini tentu saja mencakup baik saluran offline juga saluran online. Hal ini menjadi indikasi bahwa tren omnichannel akan terus berkembang, terutama seiring meningkatnya akses internet pada berbagai daerah.

Hal lain yang tetap perlu diperhatikan adalah bagaimana keselarasan dengan preferensi konsumen tetap menjadi fokus dari para pelaku usaha. Hal ini untuk dapat memberikan pengalaman belanja terbaik melalui berbagai saluran yang tersedia.

Perlindungan UMKM dari Pemerintah

Teten Masduki pun menjabarkan bagaimana pemerintah sedang mengambil langkah untuk melindungi UMKM Indonesia. “Keragaman produk UMKM semakin diakui dan diapresiasi oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah telah mengambil berbagai langkah untuk mendukung dan melindungi UMKM di Indonesia, termasuk dukungan konsisten Pemerintah mengalokasikan 40% dari anggaran untuk belanja produk lokal.”demikian ucap Teten. “Selain itu, upaya perlindungan UMKM juga terwujud melalui peraturan yang jelas, mencakup aspek teknologi, platform, dan jenis distribusi. Melalui platform e-commerce resmi, UMKM dapat menjangkau konsumen lebih luas, meningkatkan popularitas produk, dan membuka peluang baru,” lanjut Teten. Sebuah kombinasi antara saluran offline-online yang menarik perhatian konsumen dengan produk lokal yang berkualitas akan dapat secara signifikan meningkatkan pendapatan para UMKM. “Sekarang saatnya Flexing Lokal”, tegas Teten.

Menanggapi pernyataan Teten, Fransisca Krisanti Nugraha memberikan pernyataannya bahwa dalam menghadapi dinamika pasar, terutama terkait dengan perubahan tren konsumen di Indonesia yang terus berubah, maka Blibli pun memahami bahwa keinginan berbelanja secara offline kembali meningkat seiring berjalannya waktu. “Hal ini sejalan dengan semangat ‘Simplify to Amplify’ Blibli sebagai pelopor ekosistem perdagangan omnichannel dan gaya hidup terintegrasi,” ujar Fransisca. Karena itu, Blibli akan terus melakukan inovasi untuk memberikan pengalaman belanja yang mudah, aman, dan relevan baik dengan preferensi online maupun offline “tanpa tipu-tipu”. Blibli akan memberikan dukungan maksimal untuk produk lokal sehingga dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia.