Perjuangan Para Raksasa Dunia untuk Kembalikan Karyawan ke Kantor

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Pandemi telah usai. Namun apa yang telah diberlakukan selama pandemi, telah terlanjur dinikmati oleh banyak orang. Sehingga tidak mudah untuk meniadakannya kembali. Salah satunya adalah bagaimana banyak pekerja “terlanjur” menyukai gaya kerja jarak jauh. Sehingga tidak mudah untuk dapat mengembalikan mereka untuk bekerja dari kantor kembali.

Hal inilah yang saat ini sedang diperjuangkan oleh Amazon, seperti dirilis oleh Bloomberg. Amazon memang baru saja mengingatkan kembali tentang apa yang saat ini menjadi ekspektasi perusahaan kepada seluruh karyawannya, seperti yang sudah menjadi keputusan pihak management.

Pada awal tahun ini – seperti banyak perusahaan lainnya – Amazon memang telah beralih ke model kerja hybrid. Namun saat ini, Amazon kembali meminta para karyawannya untuk mulai bekerja di kantor selama tiga hari seminggu. Namun, seperti banyak perusahaan lain yang menerapkan peraturan untuk kembali bekerja dari kantor, para karyawan Amazon pun menolak dan sebagian besar tetap menjalani jadwal kerja jarak jauh.

Beberapa karyawan Amazon di Amerika pada minggu lalu  menerima email yang menyatakan bahwa mereka tidak mau memenuhi ekspektasi perusahaan untuk bekerja di kantor tiga hari per minggu.

Hal yang sama juga sebenarnya terjadi pada perusahaan platform online meeting, Zoom. Zoom juga baru-baru ini membuat heboh dengan meminta karyawannya yang berlokasi masih terjangkau dari kantor untuk kembali bekerja dari kantor dua hari seminggu.

Hal yang sama pun dilakukan oleh beberapa perusahaan besar lainnya. Jika di Indonesia, hal ini memang sudah diterapkan pada hampir semua perusahaan. Namun pada kenyataannya, menerapkan kembali sistem bekerja dari kantor bagi perusahaan-perusahaan dunia, tidak semudah yang dibayangkan. Ada banyak karyawan yang enggan kembali ke kantor secara penuh waktu.

Sebuah laporan yang dirilis oleh McKinsey Global Institute pada bulan lalu melaporkan bahwa kehadiran karyawan di kantor telah stabil pada angka 30% – di bawah normal sebelum pandemi.

Bank Dunia Mengumumkan Insentif Perjalanan untuk Karyawan

Bank Dunia telah meminta pegawainya untuk kembali ke kantor empat hari seminggu dimulai bulan September tahun ini. Perusahaan berharap dapat membawa karyawan untuk kembali bekerja di kantor dengan menawarkan tunjangan perjalanan dan pengasuhan anak, Bloomberg News melaporkan.

Bank Dunia yang berbasis di Washington D.C., mengatakan dalam memo yang dikirimkan kepada karyawannya bahwa mereka secara strategis memulai mandat kembali ke kantor pada 5 September dengan harapan bahwa hal ini akan mengurangi beban bagi perusahaan.

Berdasarkan kebijakan baru ini, Bank Dunia akan melipatgandakan subsidi Metro yang diberikan kepada penumpang yang bekerja di kantor pusatnya di Washington hingga hampir empat kali lipat menjadi $150 per bulan dan memotong biaya penggunaan fasilitas penitipan anak sebesar 20%, menurut laporan Bloomberg.

Karyawan di lebih dari 100 kantor Bank Dunia lainnya di seluruh dunia akan menerima bantuan perjalanan serupa. Hal ini dilakukan oleh karena para pemimpin Bank Dunia berpendapat bahwa perusahaan membutuhkan interaksi, kolaborasi, dan kedekatan fisik yang lebih besar. Karena itu dibutuhkan duduk bersama, bertemu orang baru di aula, bertukar pikiran saat makan siang, dan menjalin ikatan sambil minum kopi.