(Business Lounge Journal – Interview Session)
“Ekonomi digital adalah ekonomi baru yang menciptakan efisiensi dan daya saing,” demikian diucapkan HE Nico Barito, utusan khusus Presiden Seychelles untuk ASEAN dalam sebuah wawancara singkat. HE Nico mengakui bahwa saat ini aplikasi sebagai sistem informasi digital sedang bertumbuh pesat di Indonesia dan disukai oleh banyak anak muda saat ini. Namun demikian, ia berpendapat bahwa aplikasi hendaknya menjadi media yang produktif dan bermanfaat.
HE Nico Barito juga mengisahkan bagaimana saat ini, Seychelles juga sedang berkembang dalam digitalisasi. “Salah satu yang paling canggih saat ini, selama covid kami memiliki sistem digital yang sangat baik. Orang-orang datang ke Seychelles, mereka mengisi formulir. Kami memiliki perangkat lunak bernama Travizory. Jadi ketika mereka tiba, sebelum mereka tiba, mereka sudah mengirimkan semua data kepada kami. Sehingga kami mengetahui siapa yang datang ke Seychelles, dari mana mereka berasal, apakah ada masalah atau tidak,”demikian dituturkannya. HE Nico juga menjeladkan bahwa Seychelles sudah terbuka untuk umum sejak 25 Maret 2021.
Lalu, apakah Seychelles membuka kesempatan untuk bekerja sama dengan banyak entrepreneur Indonesia terutama dalam bidang teknologi? HE Nico Barito pun menjelaskan bahwa Seychelles memiliki 3 inti ekonomi, yaitu pariwisata, perikanan, dan layanan bisnis internasional. Saat ini pada bidang pariwisata, semua lini telah mengadopsi sistem digital. Hal ini pun memungkinkan Seychelles bekerja sama dengan Indonesia untuk pengembangan pulau-pulau kecil, ekonomi biru untuk pulau-pulau kecil, juga untuk masyarakat pesisir. Pada sector perikanan, ada banyak kerja sama di Samudra Hindia. Sedangkan dalam layanan internasional dan keuangan, ada banyak perusahaan fintech di Seychelles. Dengan demikian HE Nico Barito mengatakan bahwa telah terbuka banyak kesempatan untuk berkolaborasi antara Seychelles dan Indonesia.