(Business Lounge Journal – News and Insight)
Kepada para “Banyak Orang Baik”, Business Lounge Journal memberikan sebuah pertanyaan, “apakah arti kemerdekaan pada ulang tahun Republik Indonesia yang ke-76 ini?” Ada beberapa hal yang dapat kita simpulkan bahwa kemerdekaan yang berlangsung di usia negeri tercinta yang sudah 76 tahun ini sangat berkaitan erat dengan kemerdekaan berpikir, kemerdekaan untuk tetap ada pada kebijakan yang telah diatur pemerintah, kemerdekaan dari rasa takut, dan juga sebuah ‘doa’ yang dipanjatkan untuk segera merdeka dari pandemi Covid-19. Mari kita lihat apa yang dikatakan oleh mereka yang pernah hadir pada program “Banyak Orang Baik” – Business Lounge Journal.
Om Bingky, pemilik Bingky Biker’s Station yang menyumbangkan mobil VW panjangnya untuk jadi sarana vaksinasi keliling:
“Jadi (kita) sudah 76 tahun merdeka dari penjajah, (tetapi) sekarang berbeda menurut saya. Sekarang kita harus terus melaksanakan apa itu kemerdekaan, walaupun bukan merdeka yang sebebas-bebasnya (sebab) kita adalah seorang manusia yang hidup di satu negara. Jadi kemerdekaan itu, kita harus mengikuti apa yang sudah ditentukan sebagai kebijakan oleh pemerintah.”
Gita Djambek, pemilik dicuciinlaundryid yang menerima pencucian baju nakes secara gratis:
“Di usia ke-76, kemerdekaan berpikir itu harusnya juga sudah advance, yaitu kalau memang benar-benar pikiran kita merdeka terutama terhadap hal-hal baik, niat baik yang ingin kita lakukan, cuma ada ‘tapinya’ … (itu berarti) belum merdeka pikirannya.”
Liam G, ketua Gojek on Twitter yang banyak membantu mengadakan pembagian sembalo, test antigen gratis, transportasi pencucian baju nakes:
“Di ke-76 tahun Indonesia merdeka, semoga tahun ini kita semua bisa benar-benar merdeka dan terbebas dari pandemi .”
dr. Juanli, RFP, AWP, penggagas Gerakan Tabung Oksigen:
“Angka 76 tahun meredeka, bukan suatu angka yang kecil lagi. Ini adalah suatu bentuk kemandirian dengan slogan Indonesia tangguh. Saya yakin ide, inspirasi yang saya sharingkan bisa menginspirasi dr. Juanli-dr. Juanli yang lain di seluruh Indonesia untuk bisa bergerak bersama – hand in hand – walaupun berbeda agama, suku, ras, dan kepercayaan. Dengan asas Bhinneka Tunggal Ika dan dengan asas Pancasila, kita mau bergerak bersama supaya Indonesia pulih dari pandemi Covid19 ini untuk Indonesia sehat, Indonesia pulih, dan Indonesia tangguh.”
Iskandar Leonardi, Warung Medan Peduli:
“Dalam perjalanan 76 tahun yang mungkin saya belum melihat dari tahun pertama sampai tahun ke-76, tetapi saya melihat kepekaan, kepedulian itu luar biasa di tanah air kita ini. Saya bersyukur sekali bisa ikut di dalam 76 tahun, suatu perayaan kebersamaan kita, kepedulian kita dan saya percaya dengan kebersamaan inilah kita bisa melalui pandemi ini bersama-sama.”
Yohanes Aditya Sanjaya, meminjamkan oximeter gratis:
“Mungkin perjuangan kita dari dulu zaman penjajahan, terus perjuangan kita di zaman pandemi ini kemerdekaannya itu beda. Kalau dulu kemerdekaan dari penjajahan, kalau sekarang kita kemerdekaan dari pandemi Covid19. Jadi berjuang, sama-sama berjuang bagaimana caranya supaya kita bisa merdeka dari Covid, UMKM bisa jalan.”
dr. Gregorius Bimantoro, founder Prosehat:
“Pertama, kita harus merdeka dari kungkungan pikiran kita sendiri. Jika kita mau ada perubahan, kita harus berani berubah – berubah pikiran. Kedua, kita harus berani action untuk perubahan itu. Ketiga, hari ini lebih baik dari kemarin.”
Irlan Suud, ketua umum AM64:
“Jadi seluruh warga masyarakat Indonesia harus bebas dari rasa takut. Yuk, kita isi kemerdekaan kita yang ke-76 tahun ini dengan hal-hal yang jauh lebih positif dan produktif.”
Bukan hal yang mudah untuk meraih kemerdekaan Republik Indonesia tercinta ini, karena itu, mari kita mengisi kemerdekaan dengan saling mendukung, saling peduli, saling berbagi satu dengan yang lain sebagai sesama anak bangsa.