Percobaan Robot yang dapat “Melihat”, “Berpikir”, dan “Bertindak”

(Business Lounge Journal – Tech)

Banyak negara-negara maju menemui kendala karena merosotnya penduduk berusia kerja dan ini memengaruhi industri khususnya sektor logistik. Sekarang ini dilakukan upaya memenuhi kebutuhan sektor manufaktur, distribusi, dan logistik untuk memekanisasi dan mengotomatisasi kegiatan operasional dengan solusi robot yang canggih.

Robot-robot memang sudah banyak digunakan namun saat ini masih dengan parameter yang sudah pasti, belum mampu bekerja dalam kondisi yang tidak teratur, “melihat”, “berpikir”, serta “bertindak.” Teknologi untuk melakukan hal ini dapat dilakukan melalui image recognition, motion planning, control technology.

Teknologi image recognition berfungsi sebagai mata pada manusia, membantu robot membedakan posisi nyata dan standar. Sehingga robot bisa tahu di mana posisinya dan bergerak bebas, akurat pada tempat yang tidak memiliki jalur atau rel. Teknologi motion planning, membantu robot bergerak dengan ideal, setelah “melihat” robot mampu untuk menjalankan simulasi pada komputer dan menciptakan gerak yang sudah terencana. Setelah rencana ada maka kontrol teknologi “melakukannya” dengan teknologi pengendalian. Robot arm harus mampu bergerak di luar simulasi agar jadi robot yang canggih.

Paling utama di sini adalah bagaimana aspek keselamatan kerja tetap terjamin, ketika menggantikan manusia dengan tenaga robot. Standar keselamatan kerja seperti ISO13849-1 dibuat agar dapat melindungi manusia dari robot.

Banyak perusahaan besar setuju dengan hal ini, bahwa seluruh teknologi yang digunakan dengan robot, harus mengutamakan keselamatan manusia. Percobaan yang dilakukan dianggap berhasil jika tidak terjadi insiden-insiden yang membahayakan keselamatan kerja.

FA/VMN/BLJ

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x