(Business Lounge Journal – General Management) Kreatifitas sering kali menjadi sebuah kunci seseorang untuk keluar dari pola aktifitas atau usaha yang biasa dilakukan. Tetapi sekarang kita melihatnya dari hidup yang penuh dengan rangkaian masalah, baik masalah kecil, masalah sedang, maupun besar. Size-nya relatif tergantung dari individu seseorang tersebut.
Bicara soal masalah, berarti itu perlu untuk diselesaikan atau dihadapi karena jika tidak, akan tetap menjadi masalah untuk kita. Ironisnya jika tidak diselesaikan akan membesar dan bertambah menjadi masalah lain.
Disini perlunya akal sehat dan ini pun perlu terus dikembangkan. Pengembangan untuk menjadi kreatif dalam memecahkan masalah, ini menjadi poin pentingnya, karena semakin kreatif seseorang akan semakin banyak jalan untuk menyelesaikan masalah.
Berpikir merupakan alat utama pemecahan masalah dalam kehidupan seseorang.
Sebenarnya apa itu kreatif? Kreatif adalah suatu proses pemikiran yang membantu mencetuskan berbagai gagasan baru yang merupakan salah satu sifat manusia yang dibentuk dari proses pengalaman sehingga menyebabkan orang tersebut bisa terus memperbaiki dan mengembangkan dirinya (Anderos : 1961).
Tetapi mengapa kreatifitas tidak muncul? Adanya hambatan atau yang biasa disebut “mental blocks“. Hambatan mental yang menghalangi seseorang untuk mencapai tujuan dan menjadi sabotase diri sendiri yang membuat seseorang sulit mencapai apa yang dia inginkan bahkan meskipun dia sudah bertekad kuat.
Beberapa ciri dari mental blocks yang perlu antisipasi, yang dapat menghambat kreatifitas yaitu selalu merasa tidak ada waktu, mengapa harus berubah, atau bagaimana sesuatu hal yang sudah menjadi kebiasaan seseorang, juga rutinitas yang selalu dikerjakan.
Untuk dapat berpikir kreatif, kita harus mengoptimalkan imajinasi untuk menganalisa berbagai hubungan dalam suatu masalah, dengan ketajaman imajinasi ini dapat melihat hubungan yang mungkin tidak terlihat oleh orang lain.
Salah satu cara tingkatkan kreatifitas melalui “brainstorming“. Apa itu brainstorming? Sebuah alat bantu yang digunakan untuk mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Cara ini dapat diterapkan dalam keseharian dengan mengunakan teknik yang sederhana. Saya coba memberikan gambarannya seperti berbincang-bincang untuk mendapatkan ide bisa melalui berbincang dengan klien, rekan sejawat, atau atasan langsung. Dengan mengambil waktu untuk bersantai melakukan hobi yang kita suka seperti jalan-jalan melihat pemandangan dan menghirup udara segar di gunung maupun di pantai, memiliki kebiasaan untuk menulis, bisa juga membuat gambar atau sketsa. Jangan biasakan bicara tidak atau menolak, kebiasaan berkata tidak, justru akan menutup pikiran untuk mengali potensi dan menciptakan ide.
Ide merupakan stimulan dalam menghadapi masalah. Tidak membuat kita berlarut dan mengalami kebuntuan.
Untuk mendapatkan solusi kreatif yang efektif atasi permasalahan yang kita hadapi, brainstorming harus dilakukan dengan efektif dan benar. Keuntungan lainnya dari brainstorming adalah turut melibatkan anggota lain berdiskusi sehingga masing-masing memiliki komitmen dalam mengeksekusi ide-ide yang dihasilkan dan dapat langsung mengaplikasikan pada masalah yang ada.
Mark Sinambela/VMN/BL/Partner in Human Capital