(Business Lounge Journal – Manage Your Business) Menjaga kendali dan pengaruh anggota keluarga pada kepemilikan perusahaan dan juga meningkatkan kekayaan mereka, serta memuaskan kebutuhan likuiditas keluarga adalah keseimbangan yang perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan telah menjadi sumber konflik, khususnya pada saat transisi kekuasaan dari generasi yang satu ke generasi yang lain. Untuk membuat bisnis keluarga bertahan dan bertumbuh penting sekali untuk memperhatikan persoalan kepemilikan bisnis. Contohnya adalah aturan tentang saham hanya dapat diperjualbelikan di antara anggota keluarga atau dengan pihak luar keluarga. Aturan tentang kepemilikan bisnis keluarga ini harus dengan hati-hati didesain dan kesepakatan tentang hal ini biasanya akan berlaku selama 15 hingga 20 tahun.
Kebanyakan bisnis keluarga memegang kepemilikan perusahaan induknya secara pribadi dan tidak ada kepemilikan pihak luar di dalamnya. Kepemilikan bersama dengan pihak luar diijinkan untuk anak perusahaan yang berdiri sendiri. Dengan menjaga perusahaan induk menjadi tetap milik keluarga akan menghindarkan keluarga dari potensi untuk konflik dengan investor luar yang hanya memikirkan keuntungan jangka pendek. Kebijakan keuangan merupakan kebijakan yang dikendalikan oleh perusahaan. Sejumlah bisnis keluarga juga membayar dividen dalam jumlah yang kecil kepada anggota keluarga dengan tujuan untuk menginvestasikan kembali keuntungan yang didapat. Cara ini merupakan pilihan yang baik dibandingkan dengan mengurangi jumlah kepemilikan dengan mengeluarkan saham baru atau meminjam dalam jumlah yang besar. Meskipun masih tergantung pada kecepatan pertumbuhan yang diinginkan keluarga, sebab modal dari keuntungan pribadi tentunya relatif lebih kecil kapasitasnya bila dibandingkan dengan kemampuan masyarakat atau perbankan misalnya.
Fakta juga membuktikan bahwa beberapa perusahaan keluarga tidak membuka diri kepada investor luar dan mengembangkan diri dengan menggunakan keuntungan yang mereka dapatkan. Implikasinya keuntungan harus selalu bagus dan dividen yang dibagikan relatif kecil. Beberapa ingin membawa private equity masuk untuk injeksi terhadap modal perusahaan, memang akibat transaksi ini bagian saham keluarga akan berkurang untuk diberikan kepada pemodal baru. Beberapa bisnis keluarga menempuh cara melakukan penawaran publik dengan mengurangi sebagian kepemilikan keluarga. Penawaran publik atau Initial Public Offering (IPO) juga menjadi jalan untuk menetapkan harga pencairan saham ketika anggota keluarga hendak keluar dari bisnis.
Untuk memegang kendali, banyak perusahaan keluarga yang tidak mengijinkan perdagangan saham. Keluarga yang memiliki saham dalam perusahaan dan bermaksud menjualnya harus menawarkan pada pihak keluarga terlebih dahulu. Perusahaan induk sering berfungsi sebagai pembeli saham dari anggota keluarga. Kebijakan ini (payout policies) merupakan kebijakan yang berlaku untuk jangka panjang untuk menghindari pengurangan kepemilikan atau de capitalizing perusahaan.Karena larangan untuk keluar dari bisnis dibatasi dan jumlah dividen kecil sedangkan keluarga membutuhkan likuiditas, maka dilaksanakan kegiatan penjualan saham kepada perusahaan induk atau juga kepada karyawan yang hasilnya kembali kepada keluarga juga dan menutupi kebutuhan keluarga.
Fadjar Ari Dewanto/VMN/BD/MP Business Advisory Division, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group