Sahkah Melakukan Rekrutmen Tanpa Adanya Pekerjaan?

(Business Lounge Journal – Empower People) Mana yang biasa Anda temukan? Menentukan pekerjaan terlebih dahulu baru melakukan rekrutmen? Atau sebaliknya, melakukan rekrutmen dulu, baru menentukan pekerjaan? Bagi beberapa perusahaan besar, biasanya mereka sudah menentukan pekerjaan terlebih dahulu baru kemudian mereka akan merekrut orang yang tepat untuk mengisi pekerjaan tersebut.

Namun tidak demikian dengan yang dilakukan oleh Facebook, demikian seperti dilansir oleh WSJ. Facebook menyadari benar adanya persaingan untuk mendapatkan tenaga kerja yang berkualitas. Banyak perusahaan dunia yang dengan agresif melakukan rekrutmen langsung ke kampus-kampus. Itulah sebabnya perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg ini pun membuat penawaran pada kandidat tanpa memiliki lowongan pekerjaan terlebih dahulu atau bahkan kadang-kadang belum mengetahui standar gaji yang akan ditawarkan, demikian seperti dilansir oleh WSJ.

Apa yang Dimaksud dengan Pekerjaan?

Dalam kegiatan analisa jabatan maka pekerjaan memiliki arti sekumpulan kedudukan (posisi) yang mempunyai persamaan kewajiban atau tugas-tugas pokok. Satu pekerjaan dapat diduduki oleh satu orang, atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah pekerjaan secara ideal telah memiliki sebuah posisi disertai tugas-tugas yang sudah ditentukan dengan jelas. Misalnya saja, marketing staff, maka biasanya pekerjaan ini berada pada jenjang karir pertama yang bertanggung jawab kepada seorang supervisor atau bisa saja posisi lain di atasnya. Pekerjaan ini memiliki deskripsi tugas yang berkaitan dengan aktifitas berjualan. Sehingga tidak mungkin seorang marketing staff memiliki tugas sebagai tenaga akuntansi atau IT support. Selain itu seorang marketing staff sudah memiliki standar upah yang akan diterimanya. Sehingga dapat dikatakan, secara ideal, sebuah pekerjaan paling tidak sudah memiliki deskripsi pekerjaan, jenjang karir yang, dan struktur upah.

Persaingan Mendapatkan Tenaga Kerja yang Berkualitas

Tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini sedang terjadi persaingan untuk mendapatkan talent oleh para perusahaan-perusahaan besar. Aksi ‘bajak membajak’ atau aksi ‘bedol desa’ bukan lagi hal yang asing di dunia kerja. Misalnya saja di dunia perbankan atau di dunia asuransi. Tahun ini Anda akan menjadi klien seorang marketing dana tabungan di sebuah bank, tahun depan Anda akan dihubungi oleh orang yang sama namun untuk entitas yang berbeda. Belum lagi saat seorang pimpinan unit pindah maka ia akan membawa orang-orang terbaik di timnya untuk ikut pindah bersama-sama dengannya.

Namun tidak hanya pada level senior saja persaingan terjadi, bahkan dalam bagaimana memperoleh bibit-bibit unggul yang akan menjadi talent pada perusahaan-perusahaan besar, persaingan sudah dimulai. Tidak lagi dalam bentuk pemasangan iklan di media cetak atau online, tetapi juga dengan agresif menjemput bola dengan melakukan berbagai campus fair. Coba saja lihat, ada banyak perusahaan besar di Jakarta ini melakukan kerjasama rekrutmen langsung ke kampus untuk menyelamatkan kebutuhan tenaga kerja yang potensil.

Inilah juga yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dunia seperti Facebook, Intuit (perusahaan software Amerika), atau Zapos yang sedang marak melakukan rekrutmen.

Pekerjaan atau Pekerja Dahulu?

Seharusnya pekerjaan! Tetapi pada kenyataannya, zaman telah berubah. Ada sebuah kebutuhan yang sangat urgent atas tenaga kerja yang berkualitas dan adanya ancaman ‘pembajakan’ yang dapat kapan saja terjadi. Mereka yang memiliki nama besar jelas memiliki keuntungan. Coba saja jika Anda seorang fresh graduate dan Anda mendapatkan tawaran untuk bekerja di Silicon Valley, bagaimana reaksi Anda? Mungkin Anda hanya dijanjikan bahwa Anda ditraining terlebih dahulu dan akan ditempatkan pada posisi yang cocok. Saya rasa, Anda akan menerimanya dengan senang hati.

Bagi perusahaan dengan nama besar, sah-sah saja untuk memiliki tenaga kerja dahulu dan menentukan pekerjaan kemudian. Tetapi bagaimana dengan perusahaan yang belum memiliki nama besar? Ada baiknya untuk membenahi struktur pekerjaan yang Anda miliki sehingga dapat meyakinkan kandidat untuk menerima ‘pinangan’ Anda.

ruth_revisiRuth Berliana/VMN/BL/MP Human Capital Development, Vibiz Consulting, Vibiz Consulting Group

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x