(Business Lounge – Lead and Follow) Amazon terkenal dengan budaya pengambilan keputusan berbasis data yang intensif, demikian seperti dilansir oleh Business Insider. Hal ini berkembang menjadi sebuah budaya yang telah dibangun pada raksasa e commerce tersebut. Bagaimanakah hal ini dapat terjadi? Tidak lain berkaitan erat dengan karakter sang CEO, Jeff Bezos yang selalu melakukan segala sesuatu berdasarkan data.
Jeff Bezos si Pencinta Data
Salah satu kisah yang pernah dimuat oleh New York Times bagaimana Bezos ketika berumur 10 tahun pernah berupaya meyakinkan neneknya untuk berhenti merokok. Alih-alih mengeluarkan kata-kata panjang, Bezos memilih menyampaikan data yang membuktikan bagaimana sang nenek telah memperpendek 9 tahun dari hidupnya jika dihitung dari semakin pendek usianya dalam beberapa menit untuk setiap kepulan asap yang dihirupnya.
Setelah satu dekade berlalu, Bezos menciptakan raksasa teknologi dan ritel dengan mengandalkan beberapa faktor pendorong yang semakin membentuk karakaternya, bagaimana ia memiliki keinginan untuk memberitahu orang lain bagaimana berperilaku, bagaimana untuk berterus terang, dan berbagai pengalaman yang telah mendukungnya. Juga menurut New York Times, Bezos telah bertekad sejak saat ia mendirikan Amazon pada tahun 1994 untuk melawan kekuatan yang ia pikir akan melemahkan bisnisnya dari waktu ke waktu, seperti birokrasi, pengeluaran yang boros, kurangnya ketelitian. Sebagaimana perusahaan tumbuh, ia pun semakin menyusun banyak ide juga mengenai banyak hal mulai dari tempat kerja, beberapa kebijakan. Sebagai hasilnya adalah adanya prinsip-prinsip kepemimpinan, serta hahal yang mengatur bagaimana para Amazonians seharusnya berperilaku. Sangat berbeda dengan banyak perusahaan yang tidak memiliki filosofi, Amazon memiliki aturan yang merupakan bagian dari bahasa dan ritual sehari-hari, yang digunakan dalam rekrutmen hingga menjadi rujukan saat pertemuan bahkan beberapa Amazonians mengatakan bagaimana mereka mengajarkan hal-hal tersebut kepada anak-anak mereka.
Beberapa Prinsip Amazon yang adalah Prinsip Bezos
Mengutip beberapa prinsip Bezos yang juga menjadi prinsip Amazon, “Hire and develop the best”, “ownership”, “dive deep”, “bias for action”, atau “think big“.
“Anda dapat bekerja panjang, keras, atau cerdas, tetapi di Amazon.com Anda tidak dapat memilih dua dari tiga,” demikian pernah dituliskan Bezos dalam surat untuk pemegang saham pada tahun 1997, ketika perusahaan hanya menjual buku, dan yang masih berfungsi sebagai manifesto. Dia juga menambahkan bahwa ketika ia mewawancarai karyawan potensial, ia memperingatkan mereka bahwa tidak mudah untuk bekerja di Amazon.
Bagaimana Bezos memiliki budaya demikianlah diterapkannya pada Amazon. Demikian juga seperti Bezos selalu mengutamakan data, demikianlah Amazon selalu bergerak berdasarkan data. Bahkan, data adalah sesuatu yang begitu umum di seluruh bagian perusahaan, sehingga tidak sulit untuk menemukan bagaimana sgala sesuatu didasarkan pada analisis data, demikian seperti dilansir oleh Business Insider.
Penting Pemimpin Memiliki Karakter yang Kuat
Jeff Bezos telah menjadi sebuah contoh, bagaimana apa yang menjadi kekuatan baginya diturunkannya menjadi sebuah kekuatan juga kepada Amazon dan seluruh Amazonian yang bahkan diturunkan kembali kepada anak-anak mereka.
Hal ini dapat menjadi pembelajaran bagi Anda yang menjadi pemimpin dalam dunia bisnis. Sangat penting untuk memiliki nilai-nilai yang dapat Anda peroleh dari pengalaman hidup atau pun dari buah pemikiran yang memang telah Anda hidupi dalam kepemimpinan Anda.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana
Image : flickr – DonkeyHotey