(Business Lounge – Empower People) Budaya kerja yang tercipta akan sangat identik dengan siapa yang mendirikan bisnis tersebut, di mana bisnis tersebut dioperasikan, apa yang melatarbelakangi berdirinya perusahaan tersebut, atau siapa yang bekerja pada perusahaan tersebut. Salah satu yang menarik untuk dapat dibahas kali ini adalah budaya kerja bangsa Jerman, seperti yang pernah dilansir oleh huffingtonpost.
Mengacu pada wikipedia maka jumlah jam kerja di Jerman adalah 25.6 jam per minggu atau sekitar 5 jam per hari. Hal ini membuat Jerman memiliki jumlah jam kerja terpendek dibandingkan negara-negara lainnya. Bandingkan dengan 40 jam per minggu untuk Indonesia. Namun demikian, tidak berarti bahwa produktivitas para pekerja Jerman lebih kecil dibandingkan yang lain. Bahkan bila dibandingkan dengan negara-negara lainnya di Eropa, maka Jerman termasuk lokomotif industri Eropa, dan merupakan produsen terkemuka barang untuk ekspor ke negara berkembang Asia. Pada tahun 2012, Jerman tampil menyelamatkan zona euro dari keruntuhan. Berikut adalah beberapa budaya kerja yang dimiliki oleh pekerja Jerman yang dapat menjadi sebuah pembelajaran.
Jam Kerja Berarti Jam Kerja
Di Jerman tidak ada toleransi bagi para pekerja untuk melakukan hal-hal di luar pekerjaan ketika mereka berada di tempat kerja. Tidak ada Facebook, tidak ada email pribadi, tidak ada bergosip, dan tidak ada pembicaraan-pembicaraan yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan. Sebuah film dokumenter yang dipublikasikan BBC dengan judul “Make Me A Jerman“, seorang wanita muda Jerman menjelaskan bagaimana dia terkejut ketika ia harus bekerja di sebuah bursa pada negara lain yang juga masih berada di benua Eropa. Ia terkejut dengan mereka yang berbicara sepanjang waktu tentang hal pribadi mereka, berbagai rencana, dan hal-hal pribadi lainnya.
Berorientasi pada Tujuan, Komunikasi Langsung Lebih Diharapkan
Budaya bisnis Jerman lebih berfokus dengan komunikasi langsung secara intens, jarang bertele-tele. Sering kali berbicara langsung kepada fokus tanpa adanya kata-kata pembuka. Mereka termasuk fokus dan rajin sehingga berpengaruh kepada produktivitas yang lebih tinggi dalam waktu yang lebih singkat.
Jerman Memiliki Kehidupan di Luar Jam Kerja
Jerman bekerja keras dan bermain keras. Sejak hari kerja difokuskan untuk memberikan produktivitas yang efisien, jam off akan benar-benar menjadi jam off. Oleh karena suasana kerja terfokus pada lingkungan bisnis secara formal, maka karyawan tidak serta merta melakukan hang out bersama setelah jam kerja. Budaya Jerman umumnya menghargai pemisahan antara kehidupan pribadi dan kehidupan kerja. Biasanya mereka akan menggunakan kesempatan berkumpul dengan komunitas mereka masing-masing sesuai dengan kepentingan mereka, misanya komunitas olahraga, bermain musik, paduan suara, dan sebagainya. Mereka lebih memilih untuk bersosialisasi di komunitas-komunitas tersebut daripada menonton TV di rumah.
Bisnis Mendahulukan Kepentingan sebagai Orang Tua
Sistem Jerman Elternzeit (“waktu orangtua” atau cuti) membuat Jerman memiliki beberapa kebijakan perlindungan orangtua yang paling luas di negara maju. Orang tua yang telah bekerja selama 12 bulan telah memenuhi syarat untuk mendapatkan manfaat Elternzeit, yang mencakup hingga tiga tahun unpaid leave.
Kerajinan telah membawa para pekerja Jerman pada kehidupan kerja yang dikagumi. Hal yang dapat kita pelajari dari mereka adalah bagaimana waktu bekerja benar-benar dipisahkan dari waktu pribadi. Hal ini jelas akan meningkatkan produktifitas kerja sehari-hari.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana