(Business Lounge – Global News) Eropa telah membuat kesepakatan lain yang dirancang untuk bergerak lebih lanjut ke arah jaringan 5G.
Komisi Eropa dan Tiongkok mencapai kesepakatan pada hari Senin (28/9) untuk bekerja sama dalam pengembangan jaringan nirkabel 5G, atau generasi kelima. Menurut ketentuan perjanjian, kedua belah pihak berjanji untuk berbagi penelitian dan bekerja menuju standarisasi konektivitas 5G. Keduanya juga mengatakan mereka akan memungkinkan setiap akses lain untuk pendanaan penelitian dan keanggotaan dalam asosiasi 5G Tiongkok dan Uni Eropa. Asosiasi 5G PPP milik Uni Eropa dan IMT-2020 (5G) Asosiasi Promosi milik Tiongkok, telah ditunjuk untuk melakukan penelitian dan pengembangan teknologi 5G.
Harapan dari Terciptanya Jaringan 5G
Kolaborasi ini menjanjikan kecepatan transfer setinggi 20 gigabyte data per detik, sehingga jaringan 5G akan jauh melampaui standar 4G saat ini, yang menawarkan kecepatan 1 gigabyte per detik.
Adapun 5G diharapkan akan tersedia secara komersial pada tahun 2020. Namun, jangka waktu lima tahun dapat membuktikan tantangan dengan beberapa negara dan operator di seluruh dunia yang masih berjuang untuk menyebarkan jaringan 4G. Walaupun kerjasama antara Eropa dan negara-negara lain seharusnya dapat membantu mempercepat terbentuknya 5G.
5G dianggap sebagai hal terpenting dalam Internet of Things, sebuah frase yang diberikan kepada gagasan untuk menghubungkan segala sesuatu ke Internet, sepeti mobil, rumah, peralatan, monitor kesehatan, perangkat yang dipakai dan banyak lagi.
Pada tahun 2020, jumlah lalu lintas internet mobile akan 30 kali lebih besar dari itu pada tahun 2010, demikian dicatat oleh Komisi Eropa. Menghubungkan semua perangkat tersebut akan membutuhkan jaringan mobile berkecepatan tinggi yang dapat menangani aliran data yang sangat besar.
Komisi Eropa mengatakan bahwa 5G tidak akan hanya menjadi lebih cepat, tetapi juga akan menjadi tulang punggung masa depan digital dan dasar dari pasar triliun euro Uni Eropa di Internet of Things, yaitu fungsi dan aplikasi baru dimulai dari mobil yang terhubung dengan rumah pintar.
Tujuan dari Kolaborasi Uni Eropa dan Tiongkok
Perjanjian antata Uni Eropa dan Tiongkok menguraikan tujuan spesifik sebagai berikut:
- Pada akhir tahun 2015, dapat mencapai pemahaman global pada konsep, fungsi dasar, kunci teknologi, dan rencana waktu untuk 5G.
- Jelajahi kemungkinan dalam bekerja sama dan menerapkan tindakan penelitian bersama di bidang 5G dan untuk memfasilitasi partisipasi bilateral perusahaan dalam proyek penelitian 5G di Tiongkok dan Uni Eropa.
- Bersama-sama mempromosikan standardisasi global untuk 5G dalam mendukung pekerjaan standardisasi yang sedang berlangsung di organisasi terkait seperti 3 Generation Partnership Project (3GPP) dan International Telecommunication Union (ITU).
- Bekerja sama dalam memfasilitasi identifikasi pita frekuensi radio yang paling menjanjikan untuk memenuhi persyaratan spektrum baru untuk 5G.
- Jelajahi bersama-sama kemungkinan kerjasama penelitian pada layanan dan aplikasi untuk 5G, terutama di bidang Internet of Things (IoT).
Perjanjian yang terakhir dibuat serupa dengan janji yang Komisi Eropa buat dengan Korea Selatan pada bulan Juni 2014 dan dengan Jepang pada bulan Mei 2015. Melalui Program Horizon 2020, Komisi Eropa juga menyalurkan 700 juta dolar euro (USD 7,81 juta) terhadap penelitian teknologi 5G.
Uni Eropa Memilih Kemitraan dengan Tiongkok karena Merupakan yang Terdepan
Asia lebih maju – dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat – dalam kinerja 4G. Korea Selatan, Jepang, dan Hong Kong merupakan tiga pemain besar, sementara AS dan beberapa negara Eropa lainnya berada di bawah mereka. Eropa ingin memastikan bahwa ia tidak tertinggal dalam pengembangan 5G dengan mencapai kesepakatan dengan negara-negara yang berada di garis depan dalam perkembangan bidangnya.
Komisaris Günther Oettinger mengatakan 5G akan menjadi tulang punggung ekonomi digital dan masyarakat di seluruh dunia. Itu sebabnya Uni Eropa sangat mendukung dan mencari konsensus global, serta kerja sama untuk mengembangkan jaringan 5G. Dengan terjalinnya hubungan bersama Tiongkok, kini Uni Eropa telah bekerja sama dengan mitra Asia yang paling penting dalam perlombaan global untuk membuat 5G menjadi kenyataan pada tahun 2020. Ini merupakan langkah penting dalam membuat 5G menjadi proyek yang sukses.
Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: wikipedia