Teknologi Ubah Trend Dine In di Tiongkok Jadi Delivery Service

(Business Lounge – Global News) Tren masyarakat Tiongkok telah berubah seiring merkembangnya teknologi. Bila dahulu banyak masyarakat Tionghoa yang memilih untuk makan keluar, zaman sekarang justru banyak yang memilih untuk duduk santai di rumah dan meng-order langsung dari outlet makanan cepat saji terdekat.

Memesan makanan sudah menjadi pilihan yang praktis dan nyaman, sebab dengan semakin sibuknya aktivitas rumah tangga atau kantoran sekarang ini, para ibu rumah tangga tidak mempunyai waktu untuk berbelanja ke pasar, mengolah bahan makanan, dan memasak, atau orang-orang kantoran yang tidak mempunyai waktu untuk meninggalkan pekerjaannya dan pergi membeli makanan ke luar kantor.

Berkembangannya Sarana Transportasi

Colonel SandersBertumbuhnya kurir armada sepeda motor di jalanan Tiongkok adalah tantangan terbaru untuk perusahaan-perusahaan barat yang sudah lama berdiri seperti McDonald Corp dan Yum Brands Inc yang memiliki outlet KFC dan Pizza Hut.

Selama bertahun-tahun, usaha restoran cepat saji memiliki potensi bisnis yang lebih unggul dibandingkan dengan saingan rumah makan lainnya. Mengantarkan fast-food ke rumah dan kantor pembeli menjadi strategi yang jitu dalam menjalankan bisnis mereka. Serta dengan membangun armada pengemudi sepeda motor mereka sendiri yang dapat mengantarkan produk melalui jasa pelayanan telepon atau online, telah memperkuat layanan terhadap masyarakat.

Sementara masyarakat memilih untuk makan di luar, bagaimanakah cara para pengusaha restoran cepat saji untuk menarik perhatian pelanggan agar tetap membuat tempat makan mereka terlihat ramai?

Perubahan Trend Makanan Cepat Saji

Alasan mengapa restoran barat dulu sangat digemari oleh masyarakat Tionghoa adalah karena mereka bersifat “asing dan diantar”, namun hal ini bukan lagi keunggulan dari restoran luar. Pada zaman seperti sekarang ini dibutuhkan rencana yang lebih untuk menarik pelanggan. Alibaba Group Holding Ltd. and Tencent Holdings Ltd. telah berusaha untuk menarik minat pelanggannya dengan memberikan penawaran discount, khusus untuk para pelanggan yang memilih untuk dine in di restoran-restoran yang mereka pegang.

Sedangkan perusahaan startup Ele.me (didukung oleh Tencent) dan Meituan Waimai (dengan Alibaba), yang beroperasi melalui aplikasi mobile telah bekerja sama dengan puluhan ribu outlet makanan di seluruh Tiongkok. Mereka menciptakan sebuah aplikasi yang dapat menampilkan menu dari toko-toko lokal, baik dari yang kecil maupun dari rumah makan besar. Hal ini juga akan memudahkan pelanggan online yang memiliki aplikasi pengiriman yang dapat memberikan mereka akses ke beberapa menu dari aplikasi tersebut untuk satu restoran.

Baik untuk Bisnis

 

Jasa tersebut menarik para investor dan langkah serupa juga diikuti oleh perusahaan-perusahaan Internet lainnya yang mendominasi pasar dalam segala macam industri, dari tiket bioskop sampai jasa layanan taksi. Rata-rata penjualan makanan di Tiongkok melalui jasa startups mencapai 9,75 milyar yuan pada tahun 2014, naik sebanyak 54% dari tahun 2013.

Kecenderungan untuk pengiriman makanan juga meningkatkan penjualan di daerah yang lebih kecil. Beijing Weizhiwei Catering Ltd., yang menjual mie dan stick daging dari Yunnan, daerah barat daya Tiongkok, memiliki 50 outlet di Beijing dan Tianjin. Karyawan di cabang Beijing mengatakan toko mereka dapat mendapatkan keuntungan tambahan sebesar 1.000 yuan per hari melalui tiga perusahaan pengiriman yang berbeda.

Toko mie mereka juga menawarkan hingga 20% diskon pada beberapa hidangan yang dipesan melalui aplikasi, hal ini menjadi daya tarik utama bagi konsumen. Toko mie tersebut mendapatkan keuntungan melalui diskon, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan startups telah menyerap keuntungan diskon untuk membangun user-base mereka.

Perusahaan startup sendiri menggunakan uang investasi untuk menjadi pemain dominan di pasar. Tencent didukung Ele.me – yang merupakan salah satu dari dua pemain terbesar bersama Alibaba didukung Meituan – telah mengamankan investasi sebesar USD 350 juta atau sekitar IDR 4,5 triliun pada bulan Januari.

Pada bulan Juni, Alibaba mengumumkan bahwa mereka akan mengeluarkan hampir USD 1 milyar untuk membangun pelayanan pengiriman makanan lain yang disebut Koubei. Alibaba.

Alvin Wiryo Limanjaya/VMN/BL/Contributor
Editor: Ruth Berliana
Image: Alibaba, KFC

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x