(Business Lounge – Global News) Berita berkabung kini datang dari Google setelah Google+ harus mematikan impiannya untuk mengalahkan pesaingnya, seperti Facebook, Twitter, dan jaringan media sosial terkemuka lainnya.
Brad Horowitz, yang mengambil kendali Google+ pada awal tahun ini, telah mengatakan pada Senin (27/7) bahwa pengguna tidak akan lagi membutuhkan akun Google+ untuk dapat terhubung dengan orang lain pada produk Google.
Google meluncurkan Google+ empat tahun lalu, dengan tujuan berusaha untuk membuat jaringan sosial yang besar dengan satu miliar orang atau lebih dengan cara memperbarui status mereka, mem-posting foto, dan tetap berhubungan dengan teman-teman, keluarga, serta kolega. Perusahaan ingin itu menjadi “panggung Platform” yang menyatukan berbagai model sharing dari Google, serta produk dan aplikasi mobile, demikian dijelaskan oleh Horowitz dalam berita mengenai Google+ seperti dilansir oleh WSJ.
“Ini merupakan tujuan dengan maksud yang baik, namun disadari bahwa hal itu sering kali menyebabkan kebingungan atas beberapa produk yang kadang-kadang ditemukan oleh pengguna,” demikian dituliskan perusahaan. Sebagai contoh hal yang paling membingungkan adalah adanya persyaratan bahwa pengguna harus memiliki akun Google+ untuk dapat login ke banyak layanan Google lainnya.
Hal yang paling dirasakan menggangu adalah ketika pada akhir 2013, Google memberlakukan persyaratan ini juga kepada pengguna YouTube, yang telah posting komentar di situs video selama bertahun-tahun sebelum Google+ . Bahkan hal ini sempat memancing komentar yang kurang enak dari Larry Page oleh karena dia harus memiliki akun google + untuk dapat mengomentari video seperti yang dia tuliskan co-founder YouTube, Jawed Karim.
Namun YouTube jugalah yang pertama untuk Google mencabut persyaratan ini, demikian menurut blog Google. YouTube mengatakan bahwa pengguna tidak akan membutuhkan akun Google+ untuk meng-upload video, membuat channels atau berkomentar.
Mantan kepala Google+ Vic Gundotra mengatakan pada akhir 2013 bahwa Google+ memiliki 300 juta pengguna aktif secara bulanan, meskipun tidak diketahui definisi aktif ini. Pada saat itu, Facebook memiliki lebih dari satu miliar anggota aktif per bulan dan sekarang memiliki lebih dari 1,4 miliar.
Horowitz mengatakan Google+ akan fokus pada menghubungkan pengguna dengan memiliki kepentingan tertentu secara spesifik. Ia mengatakan timnya kini menyebutnya dengan SPS, yang merupakan singkatan dari Streams, Photos dan Sharing.
Misalnya, Google Photos, sebuah layanan penyimpanan foto dan video diluncurkan pada awal tahun ini, memungkinkan pengguna untuk dapat berbagi namun mereka menghendaki tanpa profil Google+. Hal-hal lain yang orang sering bagikan lewat jejaring sosial, adalah seperti lokasi mereka, sedang dipindahkan ke aplikasi Google lainnya seperti messaging dan layanan video chat Hangouts, demikian dikatakan Google.
“Dalam beberapa bulan mendatang, Akun Google-lah yang Anda butuhkan untuk dapat berbagi konten, berkomunikasi dengan kontak, membuat saluran YouTube, dan banyak lagi, semua melalui di Google,” demikian dikatakan perusahaan itu.
citra/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana