AS Kembali Ancam Rusia Atas Perang di Ukraina

(Business Lounge – News & Insight) Menteri Keuangan AS Jack Lew mengatakan pada Rabu (28/1) bahwa Washington siap untuk meningkatkan sanksi terhadap Rusia atas aksi-aksinya dalam perang yang masih melanda Ukraina. Komentar Lew selama kunjungannya ke Kiev yaitu satu hari setelah kepala negara Uni Eropa mengancam akan menerapkan tindakan lebih lanjut terhadap keuangan Moskow terkait kekerasan yang telah terjadi selama perang selama sembilan bulan di Ukraina.

“Pilihan pertama kami adalah resolusi diplomatik yang memungkinkan kita untuk mengurangi sanksi. Tapi kami siap untuk melakukan lebih jika diperlukan. Untuk itu, kami akan terus bekerja sama dengan sekutu kami untuk meningkatkan tekanan pada Rusia,” demikian dikatakan Lew kepada wartawan seperti dilansir oleh AFP.

Rusia membantah mendukung pemberontak timur dan mengklaim bahwa tindakan masa lalu terhadap hal itu dimaksudkan untuk mengganggu 15-tahun pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

“Pada saat yang sama, kita sudah jelaskan dari awal: jika Moskow sepenuhnya menerapkan kewajibannya sesuai dengan perjanjian Minsk, sanksi terhadap Rusia bisa mereda,” demikian ditambahkan Lew.

Dia juga mengatakan kepada mitra Ukrainanya, Natalie Jaresko yang adalah seorang warga AS, bahwa Washington telah siap untuk menyediakan biaya hingga US $ 3 miliar (sekitar 36 triliun rupiah) untuk mendukung pers Kiev menjelang langkah-langkah restrukturisasi ekonomi yang harus segera dilakukan. “Pemerintah Ukraina terus maju dengan pelaksanaan agenda reformasi yang ambisius dan perlu dukungan dari masyarakat internasional untuk membuat kemajuan,” demikian dikatakan Lew.

Dia mengatakan US $ 1 miliar lagi yang bisa ditambahkan ke pinjaman masa lalu dari jumlah yang sama pada semester pertama tahun ini. “Kami juga mengusulkan kepada Kongres kami bahwa kami memberikan tambahan sebesar US $ 1 miliar untuk total US $ 3 miliar (sekitar 36 triliun rupiah) jaminan pinjaman selama Ukraina terus membuat kemajuan nyata dalam agenda reformasi dan terus memerlukan dukungan,” katanya.

Ekonomi Ukraina menyusut hampir delapan persen tahun lalu dan Kiev saat ini menghadapi beban utang luar negeri besar yang mengancam untuk memasukkannya ke dalam standar dalam beberapa bulan ke depan.

uthe/VMN/BL/Journalist
Editor: Ruth Berliana

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x