(Business Lounge – Business Insight) CNN pada Senin (12/1) telah mencapai kesepakatan dengan regulator penerbangan AS untuk menguji drone guna liputan berita di AS, demikian dilansir oleh AFP.
Pada awalnya penggunaan drone diijinkan terutama untuk tujuan militer. Sedangkan penggunaan pesawat kecil yang tidak berawak tersebut untuk tujuan pribadi mendapatkan larangan di Amerika Serikat. Dengan menggunakan drone maka dimungkinkan untuk mendapatkan gambar dan informasi. Namun apabila penggunaannya pada ketinggian rendah (di bawah 122 meter, atau 400 kaki) dan jauh dari bandara masih diperbolehkan.
“Tujuan kami adalah untuk mendapatkan sesuatu yang melampaui sekedar peralatan hobi, membangun sesuatu yang bisa diterapkan untuk menghasilkan video jurnalisme berkualitas tinggi dengan menggunakan berbagai jenis UAV (unmanned aerial vehicles) dan setup kamera,” demikian dikatakan Senior Vice President CNN David Vigilante seperti dilansir oleh AFP.
Pengujian sedang dilakukan di Georgia Tech Research Institute, yang berbasis di Atlanta, Georgia yang merupakan lokasi kantor pusat CNN, yang dimiliki oleh Time Warner. FAA Administrator Michael Huerta menyatakan harapannya bahwa dengan kesepakatan itu maka akan sangat membantu untuk mengintegrasikan teknologi secara aman dan mengoperasikan pengumpulan berita sesuai prosedur ke dalam Sistem Udara Nasional.”
“Dengan pesawat tak berawak ini maka semakin terbuka peluang memperoleh berita dengan signifikan,” demikian dikatakan Huerta.
Adanya kebutuhan untuk mengembangkan undang-undang yang akan berlalu begitu drone dapat digunakan dalam cakupan yang baru. Belum ada tanggal untuk aturan tersebut diterbitkan. “Harapan kami adalah bahwa upaya ini berkontribusi pada pengembangan ekosistem yang dinamis di mana operator dari berbagai jenis dan ukuran dengan aman dapat beroperasi di wilayah udara AS,” kata Vigilante.
Sejauh ini hanya ada beberapa pengecualian terhadap larangan Federal Aviation Administration pada drone untuk pengawasan udara, pemantauan lokasi konstruksi dan pembakaran gas dan bagi perusahaan produksi video.
Selain masalah privasi, salah satu hambatan terbesar untuk otorisasi penggunaan drone adalah adanya kekuatiran terjadinya kecelakaan udara. Sejumlah 193 kasus drone yang terbang dekat dengan pesawat telah dicatat oleh FAA sejak 22 Februari hingga November 2014, demikian dikatakan asosiasi pemilik pesawat dan pilot.
uthe/Journalist/VMN/BL
Editor: Ruth Berliana