(Business Lounge – News & Insight) –Pada foto diatas tampak seorang siswa membawa setangkai bunga mawar saat mengikuti doa untuk para siswa dan staf Sekolah Militer Peshawar yang menjadi korban serangan Taliban di Karachi, Pakistan, Rabu (17/12). Setidaknya 132 siswa dan sembilan staf sekolah tewas Selasa lalu ketika kelompok Taliban memasuki sekolah dan melepaskan serangkaian tembakan, dalam tragedi pembantaian terburuk di Pakistan dalam beberapa tahun terakhir.
Duka yang mendalam menggelayuti warga Pakistan. Hari berkabung nasional bagi Pakistan pun diberlakukan hingga tiga hari. Nawaz Sharif, Perdana Menteri Pakistan menyatakan tragedi sebagai tragedi nasional yang disebabkan oleh orang liar. Ini adalah anak-anak saya, “kata Sharif dalam sebuah pernyataan. “Ini adalah kerugian saya. Ini adalah kerugian bangsa “.
Namun, dibalik duka tersembul sepucuk harapan akan damai di Pakistan. Konfrontasi politik di Pakistan yang telah berlangsung selama berbulan-bulan untuk sementara berhenti menyusul pembunuhan massal di sebuah sekolah di Peshawar. Pemerintah dan partai oposisi dijadwalkan bertemu di lokasi sekolah tempat penyerangan terjadi.
Dikabarkan juga para tokoh politik di Pakistan dijadwalkan tatap muka saat Pakistan memulai tiga hari berkabung nasional. Upacara mengenang korban bahkan telah digelar di berbagai kota di seluruh Pakistan dan bendera dikibarkan setengah tiang. Korban juga mulai dimakamkan.
Seperti yang dikutip, The Wall Street Journal, aaat berbicara di pemakaman putranya yang tewas pada usia 17 tahun, Farooq Shah meminta politikus Pakistan untuk berhenti bertikai dan fokus dalam memperbaiki keamanan di Pakistan.
“Anak saya telah tiada. Tetapi saya mencemaskan, jika situasi tidak membaik, orang lain akan berhenti mengirim anaknya ke sekolah,” kata Shah di Peshawar. “Anak saya juara kelas tahun lalu. Ia anak yang tampan dan pintar.”
Tidak hanya itu, Perdana Menteri Nawaz Sharif dijadwalkan bertemu dengan Imran Khan, mantan atlet kriket yang kini menjadi politikus. Khan sudah beberapa bulan ini memimpin demonstrasi dan pendudukan untuk menggulingkan pemerintah. Beberapa pemimpin partai politik besar lainnya di parlemen akan datang juga dalam pertemuan ini.
Nantinya dalam pertemuan ini, menurut laporan radio resmi pemerintah maka para pemimpin partai setempat dijadwalkan akan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengecam terorisme. Pertemuan ini juga akan membahas strategi guna menghentikan aktivitas teroris dan menyingkirkan semua teroris dari Pakistan.
Kalau melihat sejarahnya, Peshawar adalah ibukota Khyber Pakhtunkhwa, provinsi yang pemerintahannya dikuasai partai Khan. Ia adalah penentang keras serangan pesawat tanpa awak Amerika Serikat terhadap Taliban. Partainya menutup jalur pasokan ke koalisi pimpinan Amerika Serikat di Afghanistan setelah berkuasa di provinsi tersebut.
Sejak pertengahan Agustus 2013, Khan telah menyatakan akan menggulingkan perdana menteri. Ia menuding Sharif merekayasa pemilu tahun lalu demi menjadi perdana menteri. Sikap Khan ini melumpuhkan fungsi pemerintahan dan merugikan ekonomi Pakistan.
Namun, pasca tragedi ini, Khan dikabarkan membatalkan rencana demo besar oleh partainya di seluruh Pakistan yang dijadwalkan pada 18 Desember. Massa berencana memblokir jalan di kota-kota besar di negara itu. Perundingan antara Pakistan Tehreek-e-Insaf, partai Khan, dengan pemerintah juga ditunda.
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara