(Business Lounge – News& Insight)-Hari ini Australia terguncang. Ditengah damainya Sydney maka ada satu aksi teror yang terjadi di sebuah kafe di distrik bisnis Martin Place. Diperkirakan ada 20 tawanan di dalamnya. Mereka adalah pengunjung dan pelayan kafe tersebut. Kejadian ini langsung menjadi sorotan dunia. Warga Australia pun sangat terkejut mendengar kabar buruk ini.
Perdana Menteri Australia Tony Abbott memberikan pernyataan terkait kejadian ini kepada pers bahwa hingga saat ini pemerintah Australia belum mengetahui apa motif dari penyanderaan ini.
Dilansir dari laman AFP, peristiwa penyanderaan ini terjadi hampir bersamaan dengan pengumuman polisi yang menyatakan telah menahan pemuda berusia 25 tahun dengan tuduhan aksi terorisme. Sejauh ini proses investigasi masih terus dilakukan. Polisi memiliki dugaan kuat bahwa pemuda itu berencana untuk melakukan sebuah penyerangan di Australia.
Pemuda ini juga diduga berat telah membantu perjalanan warga Australia ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok radikal. Namun demikian, hingga saat ini belum diketahui apakah ada keterkaitan antara pemuda yang ditahan polisi dengan aksi penyanderaan di Kafe Lindt Chocolate.
Dari pengamatan pihak intelejen Australia diketahui ada lebih dari 70 warga negara Australia yang turut bergabung dengan kelompok Islam militan di Suriah dan Irak. Untuk menanggulangi ini maka aparat keamanan Australia berusaha bergerak cepat agar gerakan radikalisasi ini tidak terus berlanjut. Setidaknya sudah ada 20 warga negara Australia yang tewas setelah bergabung dengan kelompok di Irak dan Suriah.
Situasi di Sydney hingga saat ini masih mencekam. Cuplikan video dari lokasi kejadian menunjukkan bahwa polisi dan aparat keamanan berada di tempat kejadian. Area sekitar kafe telah diblokir untuk keperluan pengamanan. Bahkan stasiun kereta api Martin Place juga ditutup, dan mereka yang berada di beberapa kantor turut dievakuasi demi keselamatan nyawa mereka.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema, menyatakan bahwa tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban penyanderaan. Duta Besar juga turut menghimbau bagi semua warga negara Indonesia yang berada di sekitar lokasi penyanderaan untuk tetap berhati-hati dan berjaga-jaga serta mengikuti instruksi dari para petugas yang berwenang.
Febe/Journalist/VMN/BL
Editor: Tania Tobing
Image: Antara