(Business Lounge – Lead & Follow) Memimpin dengan integritas merupakan salah satu tantangan besar dalam kepemimpinan. Kita sering mendengar perkataan seperti “walk the talk” dan “lead by example.” Sayangnya, Anda tidak bisa hanya memimpin dengan klise. Anda benar-benar harus “put your money where your mouth is,” seperti pepatah mengatakannya.
Jadi, mari kita mulai dengan mendefinisikan istilah kita, dimulai dengan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah proses ketika seseorang mempengaruhi orang lain atau mengarahkan suatu organisasi. Atau bagaimana dengan ini: Kepemimpinan adalah kemampuan untuk memfasilitasi tindakan dan memandu suatu perubahan. Tapi inilah definisi yang terbaik menurut saya: Pemimpin mengilhami orang lain untuk mengetahui, untuk melakukan, atau menjadi. Bukankah itu yang ingin kita lakukan sebagai seorang pemimpin? Kita ingin menginspirasi orang lain tahu, untuk melakukan, atau menjadi sepeti apa.
Pengertian Integritas juga dapat menjadi salah paham dalam mengartikannya. Kita pikir integritas sebagai atribut positif. Kita mengatakan ia “memiliki integritas” sebagai pujian, yang berarti kejujuran dan karakter yang kuat. Ini digunakan sebagai istilah kebajikan. Sebenarnya, integritas berasal dari akar bahasa Latin yang sama seperti “integer.” Kalau ingat bilangan bulat dari matematika– mereka semua bilangan. Integritas yang benar-benar berarti utuh, atau lengkap.
Memimpin dengan integritas merupakan kombinasi yang tepat dari dua kata: memimpin sepenuhnya. Ini adalah konsep yang kita harus benar-benar renungkan untuk dimengerti.
Sumber Kepemimpinan
Saya percaya bahwa pada dasarnya ada empat sumber kepemimpinan. Pertama-tama, kepemimpinan berasal dari nilai-nilai dan keyakinan kita. Nilai-nilai kita pada dasarnya sikap kita tentang nilai. Apa yang Anda anggap penting, layak, atau bernilai? Dan keyakinan kita adalah asumsi yang kita bawa, mungkin dipahami sebagai keyakinan kita. Keyakinan juga penting, karena kita membandingkan setiap pengalaman baru terhadap keyakinan yang ada, dan mengevaluasinya.
Sumber kedua dari kepemimpinan adalah etika dan karakter kita. Etika sering bingung diartikan dengan moralitas, atau benar dan salah. Ketika saya mengatakan etika, maksudnya perilaku kita dalam situasi tertentu. Saya pikir etika adalah situasional. Orang yang kita anggap etis adalah orang-orang yang berperilaku secara konsisten dalam situasi yang sama atau serupa. Pertimbangkan karakter menjadi suatu penjumlahan. Ini adalah kombinasi dari perilaku Anda, nilai-nilai, dan keyakinan.
Pengetahuan dan keterampilan merupakan sumber lain kepemimpinan. Pikirkan pengetahuan sebagai informasi yang Anda pelajari– apa yang Anda ketahui. Keterampilan adalah kemampuan yang kita peroleh sepanjang hidup. Tentu saja kita mencari pemimpin yang memiliki pengetahuan dan keterampilan.
Sumber keempat kepemimpinan adalah otoritas. Kita sering berpikir tentang kekuasaan sebagai kekuatan, tapi itu tidak tepat. Seseorang dengan kekuatan hanyalah bos. Dia mungkin tidak memiliki otoritas yang nyata. Saya suka berpikir tentang kekuasaan sebagai kekuatan yang kita berikan kepada seseorang sebagai fungsi dari posisi atau pekerjaan mereka. Sebagian besar pejabat yang terpilih memiliki orotitas– kami telah memberikan mereka kuasa atas kita dengan memberikan mereka suara. Ketika pejabat meninggalkan kantor, mereka cenderung untuk meninggalkan kekuasaan mereka di belakang untuk pejabat yang baru terpilih.
Tambahkan Integritas
Integritas merupakan satu hal yang sangat penting dalam mencari seorang pemimpin. Kami mencari pemimpin yang utuh dan lengkap. Inilah integritas yang kita cari. Jika ada dua pemimpin potensial dengan kualitas yang sama di semua bidang lain, kita akan memilih untuk mengikuti pemimpin dengan integritas yang paling tinggi.
Ada teori kepemimpinan yang dikenal sebagai “kepemimpinan yang melayani.” Atau juga seringkali mendengar istilah “kepemimpinan kustodian.” Ini berarti berjuang untuk menjadi penjaga terbaik, wali terbaik, dan kiper terbaik dan pelindung bagi orang-orang yang Anda pimpin. Pemimpin yang melayani, atau pemimpin kustodian, memerintah dengan integritas.
Berikut tiga langkah rumus untuk meningkatkan integritas Anda sebagai seorang pemimpin:
Langkah Satu: Carilah yang terbaik bagi orang lain. Pemimpin yang memiliki integritas mengabaikan kepentingan dan keuntungan pribadi, dan menjangkau untuk melakukan yang terbaik bagi mereka yang dipimpinnya. Pemimpin dengan integritas bukan bos yang stereotip, memberikan perintah untuk tujuan diikuti orang lain. Pemimpin yang memiliki integritas lebih seperti gembala. Mereka mengejar yang terbaik bagi orang lain, dan menjaga kawanan mereka.
Langkah Dua: Lakukan Praktek pengelolaan yang baik. Pemimpin dengan integritas akan menjaga sumber daya kelompok dengan baik. Itu berarti menghabiskan dana belanja dengan bijak, menggunakan relawan yang cukup, dan memanfaatkan dan mengembangkan pengikut dengan benar. Pemimpin yang memiliki integritas seperti petani. Mereka mengurus tanah, menjaga tanaman, dan memelihara sumber daya.
Langkah Tiga: Jangan pernah melupakan konstituen Anda. Pemimpin yang memiliki integritas selalu menjaga pengikut mereka dalam pikiran. Mereka terus mencari cara untuk memimpin, mengambil tanggung jawab, dan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik sebagai pemimpin. Pemimpin yang memiliki integritas adalah seperti orang tua yang baik. Mereka selalu berpikir tentang anak-anak mereka.
Berusahalah untuk menjadi pemimpin terbaik yang Anda bisa. Itu berarti memimpin dengan integritas.
Endah Caratri/Managing Partner Financial, Accounting & Tax Services Vibiz Consulting/VMN/BL