Setelah berbulan-bulan menggoda, BlackBerry akhirnya secara resmi mengumumkan flagship smartphone Passport pada hari Rabu (24/09/2014).
Pekan ini, BlackBerry juga membawa kabar baik dari kinerja keungan perusahaan, dilaporkan bahwa laporan keuangan perusahaan pada kuartal kedua untuk tahun fiskal 2015 mengalami peningkatan namun masih saja perusahaan teknologi ini mengalami kerugian.
BlackBerry melaporkan pendapatan sebesar USD 916 juta, sedikit di bawah perkiraan para analis sebesar USD 940 juta. Pendapatan tersebut berasal dari hardware sebanyak 46 persen, service sebesar 46 persen, dan dari software sebesar 8 persen. BlackBerry bahkan mencatat 3,4 juta lisensi untuk BlackBerry Enterprse Service 10 (BES 10), yang merupakan peningkatan tiga kali lipat dari kuartal sebelumnya.
Penjualan perangkat BlackBerry turun seperempat dari 2,6 juta pada kuartal pertama, sedangkan kuartal kedua penjualan hanya mencapai 2,1 juta. Pangsa pasar BlackBerry secara global hanya mampu menguasai 0,5 persen.
Seperti dilansir dari situs dailytech.com, perusahaan melaporkan rugi bersih sebsar USD 207 juta, meski demikian ini masih lebih baik dibanding saat perusahaan di bawah kemudi mantan CEO-nya Thorsten Heins pada periode yang sama tahun lalu, yang mencatat kerugian sebesar USD 965 juta.
John Chen, CEO BlackBerry juga mengumumkan bahwa smartphone Passport telah laku terual sebanyak 200 ribu unit, yang dijual melalui Amazon dan toko BlackBerry, sejak pengumuman pada hari Rabu.
Yusnia/journalist/VMN/BL
Editor : Evi Fog