(Business Lounge – News & Insight) Keputusan pemerintah Jepang di dalam menaikkan pajak penjualan pada bulan April kemarin memang membawa dampak yang cukup significant bagi menurunnya angka belanja konsumen Jepang. Hal ini menimbulkan kekuatiran bagi prospek ekonomi Jepang.
Jepang memang telah menaikkan pajak penjualan dari 5% menjadi 8% setelah selama hampir 17 tahun tidak mengalami kenaikan. Hal ini telah secara significant menurunkan daya beli masyarakat yang berakibat kepada melemahnya roda perekonomian Jepang.
Kenaikan Pajak Penjualan di Tahun Depan
Namun demikian Jepang telah menjadwalkan kenaikan pajak penjualan pada Oktober tahun depan dari 8% menjadi 10% tetapi keputusannya baru akan diambil oleh Perdana Menteri Shinzo Abe dan timnya menjelang akhir tahun ini. Kenaikan ini memang direncanakan untuk meningkatkan pendapatan untuk anggaran kesejahteraan.
Namun demikian Abe sudah memikirkan langkah antisipasi yang akan diambil untuk meredam dampak kenaikan pajak tahun depan dengan mempertimbangkan untuk menyisihkan ¥ 1 triliun sebagai sebuah stimulus, demikian dilaporkan oleh surat kabar Nikkei Kamis (21/8). Terjadinya kerusakan ekonomi sebagai dampak kenaikan pajak telah menjadi suatu pertimbangan di dalam pengambilan keputusan.
Perdana Menteri Shinzo Abe diharapkan untuk memutuskan pedoman anggaran pada akhir Agustus dan lebih memilih untuk menyisihkan dana sebagai bagian dalam anggaran yang diperuntukkan bagi tahun fiskal yang dimulai pada bulan April. Uang itu bisa dibelanjakan untuk pekerjaan proyek-proyek publik dan subsidi untuk perusahaan kecil dan menengah, demikian dilaporkan Nikkei.
Ex PM Jepang Yoshihiko Noda: Kegagalan Untuk Menaikkan Pajak Penjualan Akan Memberikan Resiko
Pada Jumat (22/8), Mantan Perdana Menteri Jepang Yoshihiko Noda mengatakan adalah menyalahi komitmen apabila Jepang menghindar dari menaikkan pajak penjualan pada Oktober 2015 demikian dilansir oleh Reuters. “Hal ini dapat menimbulkan resiko yang sangat besar,” demikian dikatakan Noda.
Meningkatkan pajak penjualan hingga 10% atau dua kali lipat, juga telah direncanakan Noda di dalam pemerintahannya tetapi belum terealisasi oleh karena digantikan oleh Abe.
Memutuskan untuk menaikkan kembali pajak penjualan adalah bukan hal yang mudah pasalnya kondisi ekonomi Jepang pun belum lagi pulih. Memberikan keputusan pada akhir tahun ini dapat saja berpengaruh kepada pemulihan perekonomian Jepang. Sementara penundaan bisa mengacaukan pasar keuangan yang akan berdampak kepada utang Jepang.
uthe/Journalist/VMN/BL