(Business Lounge – Manage Your Business) Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) masuk ke percaturan minuman berkarbonasi ini pada tahun 1997 dengan pabriknya saat ini sudah tersebar di Jawa, Bali, Sumatra. Selain minuman berkarbonasi juga dikembangkan berbagai jenis minuman sehat yang memiliki pasar yang besar di Indonesia. Coca-Cola Amatil Indonesia terus menghasilkan keuntungan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat selama beberapa tahun ini. Namun persaingan dan biaya yang meningkat menggerogoti keuntungan Coca-Cola Amatil Indonesia.
Produk-produk Coca-Cola
Setelah beroperasi selama 22 tahun, pertengahan tahun 2014 pendapatan Coca-Cola Amatil Indonesia turun sebesar 80 persen year to year dalam enam bulan belakangan ini sampai dengan bulan Juni. Kenaikan harga minyak dan standar upah minimum buruh menekan perusahaan. Sementara devaluasi rupiah kepada dolar Australia juga menghimpit keuntungan Coca-Cola Amatil Indonesia lebih lagi.
Pasar Indonesia yang besar dan menarik membuat Coca-Cola Amatil Indonesia menjadikannya sebagai salah satu spot andalan disamping New Zealand dan Fiji. Penduduk Indonesia yang sebagian besar minum air putih dan teh mulai meningkat mengkonsumsi minuman berkarbonasi saat pendapatan rumah tangga mulai meningkat. Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi yang kuat di kawasan Asia Tenggara.
Coca-Cola Amatil Indonesia yang 29 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan minum Amerika ini harus menghadapi saingan dari negara lain, yang tergiur dengan pasar besar (vast market) Indonesia. Perusahan Peru Aje Group dengan produknya Big Cola masuk ke Indonesia pada tahun 2000. Lawan lain Coca-Cola Amatil Indonesia adalah perusahaan Jepang Asahi Breweries Ltd., dengan produknya berbasis soda dan teh. Selain Indonesia Coca-Cola Amatil menghadapi perang harga dengan PepsiCo dan kampanye konsumsi soda menyebabkan kegemukan di Australia.
Persaingan ini membuat Coca-Cola Amatil Indonesia mengeluarkan biaya tambahan untuk pemasaran dan melakukan sejumlah pemotongan harga yang menurut data yang dikeluarkan Coca-Cola Amatil Autralia membuat keuntungan bersih mereka telah turun sebanyak 16 persen menjadi 182,3 juta dolar Australia.
Pasar Indonesia sendiri diperkirakan masih belum sepenuhnya dirambah oleh perusahaan-perusahaan minuman berkarbonasi. CEO Coca-Cola Amatil menyatakan dalam tabloid Wall Street Journal bahwa masih tetap akan menembus pasar Indonesia dan sedang mengerjakan business plan bersama dengan Coca-Cola Company di Amerika Serikat. Posisi Coca-Cola Amatil di Indonesia sudah lebih kuat dan berbagai usaha sudah dilakukan untuk mencoba merebut hati pelanggan dengan pemasaran yang sangat kuat dan berhasil meningkatkan penjualan sebesar 24 persen pada bulan Juni year to year. Coca-Cola Amatil Indonesia juga investasi pada refrigerators dan ice chest pada para pengecer untuk membuat mereka tetap pada Coca-Cola. Namun harga tetap tidak mungkin dinaikkan, Coca-Cola dengan volume 475 mili liter masih tetap dengan harga 6.000 rupiah.
Fadjar Ari Dewanto/Managing Partner Business Advisory Vibiz Consulting/VMN/BL