(Business Lounge – World News) – Arab Saudi sedang menghadapi kasus virus yang mematikan di negaranya dan kasus ini malah semakin bertambah banyak. Negara Kerajaan ini harus berbuat sesuatu secepatnya untuk mengatasi wabah tersebut.
Banyaknya jumlah kasus di antara petugas medis menimbulkan pertanyaan soal seberapa efektif kontrol pemerintah negara-negara Arab akan MERS. Uni Emirat Arab sudah mengumumkan enam kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) di antara awak medis mereka.
Ruang gawat daruratpun telah dibuka di RS King Fahd. Tapi masih banyak pasien yang justru memilih menghindari RS tersebut.
Kasus MERS terbanyak terjadi beberapa waktu lalu, menurut Dr. Ian M. Mackay, ahli epidemiologi Australia yang melacak MERS. Sekitar 50 dari keseluruhan kasus melanda petugas medis. Data korban merupakan pengingat agar pemerintah segera mengontrol penyebarannya. Tapi MERS-CoV tidak mudah menyebar diantara manusia.
Sejak kasus MERS ini timbul, Arab Saudi dan beberapa negara lain di kawasan Teluk telah mengambil tindakan yang cukup. WHO mengatakan sudah mengonfirmasi 228 kasus
Tapi jumlah kasus terus meningkat, Arab Saudi mengatakan bahwa 15 kasus baru MERS yang terkonfirmasi kepada Badan Kesehatan Dunia (WHO). Data yang diberikan yaitu dua kematian, sesuai yang diberikan WHO.
Kebanyakan kasus MERS terjadi di Arab Saudi. Penelitian medis juga mengatakan bahwa unta merupakan salah satu pembawa virus MERS.
Rut Sinta/VM/BL
Editor : Fanya Jodie
Foto : Wikipedia