(Business Lounge – Business Today) Perusahaan elektronik asal Jepang, Hitachi akan memindahkan bisnis keretanya yaitu Hitachi Rail dari Jepang ke Inggris. Perusahaan itu mengatakan, mereka berharap langkah tersebut akan membantu memperluas bisnis Hitachi Rail dengan menambah jumlah tenaga kerja menjadi 4.000 orang dari 2.500 orang saat ini.
Hitachi juga berencana untuk meningkatkan pendapatannya dari EUR 2 milyar menjadi EUR 3 milyar selama beberapa tahun ke depan.
Juli lalu, Hitachi Rail memenangkan tender senilai GBP 1,2 milyar untuk membuat generasi kereta antar kota terbaru yang akan ditempatkan di wilayah Newton Aycliffe, County Durham. Terkait dengan hal tersebut, Hitachi sedang sebuah pabrik yang dapat menjadi pembuatan kereta api tersebut.
Pada awal pembuatan pabrik tersebut, Hitachi Rail akan mempekerjakan 750 pekerja. Langkah Hitachi Rail untuk memindahkan bisnis kereta apinya secara total ke Eropa sendiri dianggap sangat tidak populer.
Mengingat, secara geografis, bisnis kereta api Eropa sudah mempunyai nama besar yaitu Siemens dari Jerman. Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Inggris yakin pindahnya Hitachi Rail ke negara mereka akan meningkatkan kepercayaan bisnis di Inggris dan dapat membuka lapangan kerja baru di industri kereta-nya.
“Kerjasama ini merupakan tanda signifikan dari niat Hitachi untuk mengembangkan bisnisnya di pasar kereta inggris,” kata Alistair Dormer, CEO global rail systems busines
Hitachi saat ini memiliki bisnis produksi di berbagai sektor seperti pembuatan komponen pembangkit listrik tenaga nuklir, pembuatan mesin konstruksi televisi, dan divisi produksi kereta api yang mempekerjakan sekitar 2.500 dari 326.000 tenaga kerja Hitachi.
“Baik Inggris dan Jepang tetap penting sebagai pasar untuk Hitachi Rail. Sekarang, pabrik kereta api kami di Timur Inggris Utara sedang dalam tahap pembangunan, kami akan bekerja untuk mewujudkan potensi ekspor dari Inggris, dan akan segera melakukan ekspansi pasar ke wilayah Eropa lain,” ujar Hitachi Rail.
Nemi/Journalist VM/BL
Editor: Rimba Laut
Pic : businesswire