Don Antonio Blanco, seorang maestro keturunan Spanyol dan Italy, karya-karyanya menggambarkan jiwanya yang jatuh cinta pada Bali
Selalu tampil dengan baret, seorang flamboyan dan nyentrik, seniman yang dijuluki “The Dali of Bali”
Bali menjadi inspirasinya setelah membaca buku Island of Bali by Covarrubias, lalu pada tahun 1952 dia tinggal di Bali setelah mengarungi lautan dengan kapal Le Marseille, di pulau dewata ini dia berkarya hingga akhir hidupnya
Lukisannya senafas dengan karya-karya Salvador Dali dan Miro
Bukan hanya melukis, namun Antonio Blanco juga membuat sketsa, gambar, patung, boneka kayu sebagai ekspresi karya seninya
Dia juga seniman pekerja keras, mulai melukis jam 8 pagi dan selesai jam 5 sore tanpa boleh diganggu, bahkan oleh keluarganya sekalipun
Sebagian besar karyanya adalah wanita, model lukisan yang sangat dikenal adalah Ni Rondji yang kemudian menjadi istrinya. Bagi Blanco wanita memiliki nilai perpaduan kepolosan dan kecantikan.
Darah seni Antonio Blanco telah turun pada anaknya, Mario Blanco. Obyek karya lukisan Mario yang dikenal adalah bunga, alat busik, buah dimana obyek itu menjadi seni karena energy atau auranya …
Blanco dan Ni Rondji menjadi sahabat seni bagi Presiden Seokarno
The Blanco Renaissance Museum, terletak di jantung Ubud, menyimpan lebih dari 300 karya Antonio Blanco, juga studio sanga maestro masih bisa disaksikan di Museum ini.