(Business Lounge – HR) – Ada kalanya sebuah perusahaan menyelenggarakan rekrutmen massal ketika membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Hal ini biasanya dibutuhkan ketika pembukaan cabang baru atau unit baru. Ataupun juga ketika sebuah perusahaan mengalami pengunduran diri massal atau yang biasa dikenal dengan tradisi “bedol desa.” Kemudian pihak HRD mendapatkan “PR” untuk merekrut karyawan dalam jumlah yang cukup banyak.
Merekut karyawan dalam jumlah yang banyak tidaklah mudah. Apalagi bila ada target yang harus dicapai dalam jangka waktu tertentu yang harus segera dipenuhi.
Berikut adalah strategi yang dapat diterapkan dalam rekrutmen massal:
1. Lakukan strategi publikasi yang tepat.
Strategi publikasi dapat dilakukan tepat ke “jantung” sasaran. Apabila posisi yang dibutuhkan adalah posisi staff maka publikasi dapat langsung diberikan ke kampus-kampus. Bahkan pihak HRD dapat langsung mengadakan test di kampus tersebut untuk menghemat waktu. Sehingga para mahasiswa yang telah lulus dapat langsung mengikuti test dengan perasaan yang lebih ringan oleh karena dilangsungkan di kampus mereka sendiri. Apabila posisi yang dibutuhkan ada pada middle level, maka strategi yang dilakukan dapat dengan memasang iklan pada media massa yang biasanya juga dikonsumsi oleh middle level.
2. Kenali kriteria apa saja yang dibutuhkan dari posisi yang kosong secara spesifik.
Mengadakan rekrutmen massal untuk suatu posisi , maka pihak HRD harus mengetahui kriteria yang dibutuhkan untuk mengisi posisi tersebut. Sebagai contoh, bila sebuah perusahaan membutuhkan sejumlah orang untuk bagian pemasaran, maka dahulukanlah untuk memanggil mereka yang berlatar belakang pendidikan yang berkaitan, misalnya mereka yang lulus dari bagian pemasaran atau mereka yang memiliki pengalaman kerja pada bagian pemasaran. Sebab, untuk mengharapkan mereka yang berlatar belakang lain, seperti akuntansi atau keuangan, maka kemungkinan untuk mendapatkan tenaga kerja yang cocok sangatlah kecil. Bahkan andaikata pun ada yang menerima posisi tersebut, belumlah tentu dapat bertahan lama.
3. “Member get member”
Strategi ini terbukti cukup efektif. Bila dibandingkan bagaimana tim HRD mencari tenaga kerja untuk beberapa posisi kosong dengan apabila seluruh karyawan mencarikan tenaga kerja untuk posisi tersebut, pastilah hasil yang diperoleh akan sangat berbeda. Oleh karena itu pihak HRD dapat mempublikasikan secara detil kepada semua karyawan akan posisi apa saja yang kosong dan melibatkan semua karyawan untuk merekomendasikan calon-calon karyawan yang mereka kenal. Pihak HRD dapat memberikan reward apabila calon karyawan itu berhasil diterima untuk bekerja.
4. Manfaatkan semua sumber.
Selain memanfaatkan para karyawan, pihak HRD pun dapat memanfaatkan para relasi atau vendor untuk dapat merekomendasikan tenaga kerja baru. Bahkan pihak HRD pun tidak perlu merasa malu untuk menghubungi kembali mereka yang pernah bekerja dan berprestasi namun oleh karena alasan pengembangan diri maka mereka pindah ke perusahaan yang lain. Mereka dapat dihubungi kembali untuk dapat bekerja pada posisi yang lebih baik.
Lakukanlah rekrutmen dengan cerdas dan jangan gegabah. Jelaskan job description yang ada dengan spesifik tanpa menutup-nutupi guna menghindari turn over yang tinggi. Dahulukanlah mereka yang sungguh-sungguh ingin bekerja dari mereka yang hanya ingin mencoba-coba.
Langkah-langkah di atas diharapkan dapat membawa kesuksesan pada rekrutmen massal.
RB/RP/BL
pic:blogging4jobs.com