Indonesia’s Electric Vehicle Outlook: Potensi Pasar Indonesia Capai Lebih dari US$20 miliar

(Business Lounge Journal – News and Insight)

AC Ventures (ACV) bersama dengan Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) baru saja merilis Indonesia’s Electric Vehicle Outlook. Sebuah laporan yang cukup komprehensif menggambarkan sektor kendaraan listrik yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Terlihat jelas pada laporan ini bagaimana Indonesia memiliki potensi pasar yang mencapai lebih dari US$20 miliar, walaupun hingga saat ini masih terbatas mereka yang menggunakan kendaraan listrik.

Ya, Indonesia memang telah menetapkan tujuan ambisius dalam mengembangkan energi terbarukan. Pemerintah berencana meningkatkan proporsi energi terbarukan hingga 23% dari total komposisi energi negara pada tahun 2025. Ini merupakan peningkatan yang signifikan dari sekitar 9% pada pertengahan 2020. Di sisi lain, Indonesia juga memiliki visi untuk melakukan transisi energi nasional yang lebih luas, dan yang diharapkan akan selesai pada tahun 2056.

Dari laporan ACV dan AEML ini juga nampak adanya kombinasi dari beberapa faktor penting, seperti kebijakan pemerintah yang mendukung, peningkatan permintaan dari konsumen, dan perkembangan teknologi baru yang meningkatkan performa dan mengurangi biaya secara keseluruhan. Faktor-faktor ini pun telah membuka jalan bagi pesatnya pertumbuhan pasar kendaraan listrik di Indonesia.

Saat ini, kendaraan listrik di Indonesia telah menawarkan efisiensi 75% lebih tinggi serta biaya operasional yang jauh lebih rendah bagi bisnis. Karena itu, terciptalah potensi yang luar biasa bagi pasar mobilitas listrik dengan perikiraan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (CAGR) mencapai 58,5% hingga tahun 2030. Dengan adanya kendaraan listrik, maka impor energi Indonesia yang mencapai total US$35 miliar setiap tahunnya, diprediksi akan turun secara signifikan.

Untuk diketahui, saat ini motor listrik menyumbang hanya 0,2% dari pasar sepeda motor di Indonesia. Namun, laporan ini mengindikasikan adanya peluang untuk meningkatkannya menjadi lebih dari 10% dalam lima tahun mendatang, dengan asumsi bahwa pemangku kepentingan publik dan swasta bekerja sama dengan efektif guna meningkatkan perkembangan sektor kendaraan listrik lokal yang kondusif.

Adanya antusiasme yang tinggi, ditambah dengan adanya investasi modal, dan sumber daya yang besar maka nampak jelas terdapat tren positif. Perusahaan-perusahaan lokal dan investor modal ventura pun saat ini tengah aktif dalam menjalin kesepakatan dan kemitraan strategis. Sektor kendaraan listrik telah menarik perhatian perusahaan otomotif global terkemuka, seperti Honda, Hyundai, Mitsubishi, Toyota, Wuling, dan lainnya.

Pasar kendaraan listrik di Indonesia memang masih berada dalam tahap awal, tetapi potensi yang dimilikinya sangatlah besar. Mulai dari pengusaha, investor, pemangku kepentingan, serta pembuat kebijakan, telah memposisikan diri secara strategis pada hari ini untuk memperoleh manfaat yang signifikan dari pasar yang sedang berkembang pesat ini untuk beberapa tahun mendatang.

Dannif Utojo Danusaputro selaku Ketua Umum AEML menyampaikan misi yang dimiliki institusi ini untuk mengelektrifikasi mobilitas di Indonesia. Hal ini didasarkan pada panggilan untuk melindungi lingkungan dengan mengurangi polusi bagi generasi masa depan. AEML berkomitmen untuk mendukung adopsi kendaraan listrik dan mendorong terciptanya ekosistem kendaraan listrik yang kompetitif secara global.

Peluncuran laporan ini dilakukan di kantor pusat AC Ventures di Jakarta, Senin (03/Juli/2023) dan mendapatkan dukungan positif dari sejumlah tokoh penting dalam ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, seperti Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dan CEO Pertamina New and Renewable Energy, dan Dannif Utojo Danusaputro yang juga menjabat sebagai Ketua Umum AEML.