(Business Lounge – Empower People) Sekarang Anda sudah mengetahui bahwa ada baiknya untuk melihat lebih jauh resume si job hopper atau si “kutu loncat” dan tidak serta merta menolaknya. (Baca: Bagaimana Menginterview si “Job Hopper”).
Satu hal yang penting Anda identifikasi adalah bilamana alasan si kutu loncat untuk berpindah adalah karena ingin menghindar dari suatu kondisi, entah apa pun situasi tersebut. Jika Anda mengidentifikasi demikian, urungkan saja niat Anda untuk merekrut orang tersebut.
Tetapi sebaliknya, untuk mereka yang Anda identifikasi mencari tantangan, maka Anda dapat mempertimbangkannya.
Namun bagaimana membedakannya, sebab sering kali si rekruter merasa keduanya sama saja. Sehingga penting bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan yang tepat.
Dua orang profesor dari University of Minnesota dan Bowling Green University melakukan sebuah riset pada 500 orang karyawan yang memiliki latar belakang berpindah-pindah pekerjaan dalam setiap beberapa tahun pada berbagai industri. Kedua peneliti tersebut kemudian membandingkan sejarah kerja mereka dan mengukur sikap mereka secara keseluruhan terhadap pekerjaan, “termasuk meminta mereka untuk menjawab setuju atau tidak setuju atas sebuah daftar panjang yang berpendapat tentang karir. Ingat, bahwa pertanyaan yang diajukan oleh interviewer bisa saja dijawab dengan tidak sebenar-benarnya oleh si interviewee. Sehingga pertanyaan pancingan dapat menjadi andalan.
Salah satu cara untuk mengidentifikasi apakah si kutu loncat ini termasuk golongan yang menghindar adalah dengan memberikan pertanyaan supaya ia memberikan contoh sebuah kegigihan dalam situasi yang sulit dan bagaimana dapat keluar dari situasi tersebut. Si kutu loncat yang mencari tantangan dijamin dapat memberikan contoh yang nyata dan mungkin lebih dari satu. Tetapi si kutu loncat yang selalu menghindar mungkin tidak mulus dalam menjawabnya bahkan menemui kesulitan untuk memberikan contoh. Anda pasti dapat membedakannya. Untuk si kutu loncat yang menhindar maka alasan untuk berpindah kerja dapat saja karena hubungan antar pekerja, hubungan dengan atasan atau bawahan, menyangkut lingkungan kerja atau lokasi kerja, dan sebagainya.
Selain itu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tren historical pekerjaan tentu akan ikut berbicara.
Lalu cobalah untuk melemparkan kondisi yang saat ini ada pada perusahaan Anda, dan lihatlah apakah ia dapat mengidentifikasinya sebagai sebuah tantangan atau hanya sebagai sebuah kesempatan untuk kembali menghindar dari pekerjaannya saat ini.
Dalam hal ini cobalah untuk mengidentifikasi apakah ia memiliki sebuah passion untuk memberikan kontribusi pada perusahaan Anda. Pemberian kedudukan dan kompensasi, pada umumnya akan sangat berbicara tetapi memberikan kontribusi merupakan sebuah hal yang lain. Seseorang dapat saja mencari kedudukan atau tanggung jawab serta kompensasi yang lebih, tetapi adanya dedikasi untuk memberikan kontribusi yang lebih akan memberikan kepuasan yang lain. Sehingga ia tidak selalu akan segera berpindah pada saat tawaran itu datang oleh karena ia merasa bahwa tugasnya belum selesai atau ia masih harus memberikan kotribusi yang lebih atau ia merasa bahwa tempat ia bekerja saat ini membutuhkan pertolongan. Sehingga apabila hal tersebut belum tercapai, maka ia akan merasa bahwa ia belum dapat meninggalkan pekerjaannya saat itu.
Bagaimana, apakah Anda sudah dapat mengidentifikasi si kutu loncat sejati?
Ruth Berliana/VMN/BL/Managing Partner Human Capital Development