Hard Work dalam Manajemen Korea Selatan

(Business Lounge – Empower People) Banyak orang mengatakan lebih baik smart work daripada hard work, namun pada prakteknya tidak pernah orang bisa bekerja dengan cerdas (smart) kalau tidak pernah bekerja keras (hard work). Pengalaman ini yang saya alami ketika bekerja bersama dengan tenaga kerja dari Korea Selatan yang memiliki pabrik plywood di distrik Asiki Boven Digoel Papua. Direktur utamanya memiliki kebiasaan yang unik, setiap hari berkeliling pabrik pada waktu yang tidak biasa, jam 2.30 pagi, jam 5.30, dan sore hari. Saya tertarik untuk mengikuti perjalanannya berkeliling pabrik saat dia mengajak saya berkeliling jam 2.30 pagi. Sebuah kesempatan yang menarik untuk saya ikuti, karena belum pernah saya temui manajemen yang memiliki pola seperti ini.

Tiba jamnya dia mengetuk pintu kamar saya pelan, untunglah saya sudah bangun dan segera siap pergi bersama dia, dia sudah menggunakan seragam kerja, dan bersepatu lengkap, dia mengoreksi saya untuk menggunakan sepatu karena ini bekerja, saya segera menggunakannya dan mengikuti langkah cepat sang direktur. Saya kagum juga dengan kecepatannya berjalan, padahal usianya sudah 60 tahun. Kami berjalan melewati seluruh lini pabrik, dimulai dari pemotongan kayu, hingga proses menjadi plywood, semua saya cermati satu per satu. Pertama, dia tidak lupa memberikan salam kepada para pekerja yang sedang lembur dini hari, dia pun meminta saya untuk turut memberikan salam kepada setiap orang yang kami temui. Kedua, dia juga menegur mereka yang beristirahat bukan pada jamnya, sehingga kedisiplinan juga terjaga. Ketiga, dia tidak membiarkan ada sampah berserakan di sembarang tempat, dia foto lalu dia buang sampahnya. Keempat, dia tidak segan-segan untuk masuk memeriksa mesin-mesin yang sedang berjalan, dia usahakan agar bisa dengan cermat membersihkan semua lokasi yang ada. Kelima, dia memeriksa juga hingga urusan lingkungan pabrik, mulai dari pohon-pohon hingga tempat olahraga tidak luput untuk ditatanya. Pabrik yang luas hingga 40 hektar membuat perjalanan mengelilinginya mencapai waktu hingga matahari bersinar.

Dengan manajemen yang seperti ini, perusahaan sudah bertahan hingga lebih dari 30 tahun dan berkembang untuk memiliki lahan-lahan bisnis yang lain. Saya memikirkan pola kerja kebanyakan orang di Indonesia yang tidak terbiasa dengan kerja keras seperti ini, bahkan termasuk diri saya sendiri. Saya memikirkan sebuah kemajuan banyak perusahaan di Indonesia perlu mengikuti contoh banyak investor asing seperti Korea ini, yang sisi positifnya adalah memiliki budaya kerja yang dilandasi dengan kerja keras. Pengalaman ini menjadi pembelajaran buat saya bahwa kerja keras yang saya miliki belum apa-apa dibandingkan dengan manajemen Korea Selatan ini. Perusahaan di Indonesia jika mau bersaing dengan perusahaan-perusahaan seperti ini memerlukan perubahan mendasar pada perilaku yang ada yaitu bekerja keras untuk menjadi cerdas.

Fadjar Ari DewantoFadjar Ari Dewanto/VMN/BD/Regional Head-Vibiz Research Center

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x