(Business Lounge – Global News) Bain Capital dan Kohlberg & Co., dua raksasa dalam dunia investasi private equity, kembali menancapkan pengaruhnya di sektor biofarmasi melalui investasi besar di PCI Pharma Services. Dalam transaksi terbaru yang diumumkan pertengahan Juli 2025, kedua firma investasi tersebut memimpin suntikan dana strategis yang menempatkan valuasi PCI di kisaran 10 miliar dolar AS, termasuk utang. Langkah ini menegaskan kembali keyakinan investor terhadap pertumbuhan jangka panjang layanan pengembangan dan manufaktur obat yang disediakan oleh perusahaan seperti PCI.
PCI Pharma Services, yang berbasis di Philadelphia, telah berevolusi dari perusahaan pengemasan obat menjadi penyedia layanan terintegrasi penuh dalam pengembangan dan distribusi produk farmasi. Perusahaan ini kini memainkan peran penting di balik layar industri farmasi global. Dengan lebih dari 2.300 program pengembangan obat aktif dan dukungan terhadap seperempat dari 200 obat terlaris dunia, PCI telah menjadi pilar dalam rantai pasok biofarmasi modern. Produk-produk yang ditangani PCI mencakup terapi kanker, perawatan neurologis, serta obat-obatan populer untuk pengendalian berat badan seperti yang berbasis GLP-1.
Sejak Kohlberg pertama kali berinvestasi di PCI pada tahun 2020 bersama Mubadala Investment Company, pertumbuhan perusahaan ini sangat signifikan. Pendapatan lebih dari dua kali lipat, basis pelanggan meningkat empat kali lipat, dan jumlah karyawan melonjak dari sekitar 3.000 menjadi hampir 8.000 orang. Ekspansi tersebut mencakup pembangunan fasilitas baru di Amerika Serikat dan Eropa, peningkatan kapasitas manufaktur steril, serta pengembangan kemampuan untuk memproduksi terapi canggih seperti antibodi terkonsjugasi dan obat berisiko tinggi lainnya.
Bain Capital, yang baru pertama kali masuk ke PCI, melihat potensi jangka panjang dalam tren yang mengarah pada semakin kompleksnya pengembangan obat. Dalam keterangan resminya, Bain menyebut bahwa perusahaan-perusahaan biofarmasi kini semakin mengandalkan teknologi seperti kecerdasan buatan untuk mempercepat penemuan molekul baru, sekaligus membutuhkan mitra manufaktur terpercaya yang mampu menangani persyaratan produksi dan regulasi yang semakin rumit. Dengan pengalaman mengelola lebih dari 40 investasi di sektor farmasi dan bioteknologi, Bain menilai PCI sebagai perusahaan yang berada di posisi strategis untuk menjawab tantangan tersebut.
Investasi kali ini juga didukung oleh mitra-mitra sebelumnya seperti Mubadala dan Partners Group, yang menunjukkan keyakinan berkelanjutan terhadap arah strategis perusahaan. Menurut laporan The Wall Street Journal, dana yang dikucurkan akan digunakan untuk ekspansi lebih lanjut, termasuk akuisisi perusahaan lain dan pembangunan fasilitas baru di Asia dan Amerika Utara. Tujuannya adalah memperkuat posisi PCI sebagai penyedia layanan pengembangan obat global yang mampu memenuhi permintaan industri akan efisiensi, kecepatan, dan kualitas dalam peluncuran terapi baru.
Sektor layanan CDMO seperti PCI memang tengah mengalami pertumbuhan pesat. Setelah pandemi COVID-19 memperlihatkan pentingnya kecepatan dan ketangguhan dalam rantai pasok farmasi, perusahaan-perusahaan biotek dan farmasi besar semakin mendelegasikan proses produksi ke pihak ketiga. Menurut proyeksi pasar, nilai industri CDMO global dapat melampaui 300 miliar dolar AS dalam dekade ini, didorong oleh permintaan untuk terapi individual, vaksin mRNA, serta terapi sel dan gen.
Namun, potensi ini datang bersama tantangan yang tidak kecil. Ekspansi operasional skala global berarti PCI harus mampu memastikan integrasi lintas wilayah yang kompleks, sekaligus menjaga standar mutu tinggi dan kepatuhan terhadap berbagai peraturan dari FDA di AS hingga EMA di Eropa. Peningkatan fasilitas “fill-finish” steril, yang menjadi bagian dari prioritas ekspansi, juga membutuhkan investasi teknologi dan pelatihan sumber daya manusia yang signifikan.
Terlepas dari tantangan tersebut, posisi PCI tetap strategis. Investasi dari Bain dan Kohlberg menjadi cerminan dari strategi private equity yang melihat nilai dalam sektor industri dengan hambatan masuk tinggi namun kebutuhan yang stabil dan tumbuh. Dengan pendapatan yang cenderung berulang dan hubungan kontraktual jangka panjang dengan klien-klien besar seperti Pfizer, Sanofi, dan Novartis, PCI dinilai mampu memberikan return yang menarik dalam horizon investasi menengah hingga panjang.
Dalam konteks geopolitik dan pergeseran strategis negara-negara besar untuk membangun ketahanan rantai pasok medis nasional, PCI juga mengambil posisi penting. Proyek-proyek baru yang berlokasi di Amerika Serikat, misalnya, bisa mendapat dukungan insentif fiskal dan preferensi pengadaan publik dalam kerangka strategi reshoring farmasi. Selain itu, dengan kompetensi di bidang manufaktur terapi sensitif suhu dan produk biologis, PCI diuntungkan oleh semakin meningkatnya kompleksitas terapi modern.
Langkah Bain dan Kohlberg ini juga menjadi sinyal bahwa minat investor terhadap sektor biofarmasi tidak surut, bahkan di tengah fluktuasi suku bunga dan ketidakpastian makroekonomi global. Justru, investor mencari perusahaan dengan model bisnis kuat dan pertumbuhan organik yang dapat dipercepat melalui injeksi modal serta ekspansi strategis. PCI dianggap memenuhi semua kriteria tersebut.
Jika ekspansi PCI berjalan sesuai rencana, perusahaan ini bisa menjadi pionir dalam menciptakan model CDMO global yang benar-benar menyatu, dari fase pengembangan awal hingga komersialisasi. Dengan jejak yang sudah ada di lebih dari 30 fasilitas di berbagai negara dan reputasi yang solid di kalangan perusahaan farmasi multinasional, Bain dan Kohlberg tampaknya bertaruh pada masa depan jangka panjang yang menjanjikan.
Dengan valuasi $10 miliar, PCI bukan hanya menjadi salah satu transaksi private equity terbesar di sektor biofarmasi tahun ini, tetapi juga representasi dari perubahan lanskap industri kesehatan global. Di tengah dorongan efisiensi, keamanan pasokan, dan adopsi teknologi baru, perusahaan seperti PCI berpotensi menjadi infrastruktur vital di balik dunia terapi masa depan. Bain dan Kohlberg, sekali lagi, menunjukkan kepekaan strategis mereka terhadap sektor yang akan menjadi penentu arah dekade mendatang.