(Business Lounge – Global News) Persaingan antara Paramount Global dan NBCUniversal semakin memanas akibat hak siar untuk serial spin-off terbaru dari “Yellowstone,” waralaba western sukses yang diciptakan oleh Taylor Sheridan. Sengketa ini mencerminkan semakin kompleksnya persaingan di industri streaming, di mana hak distribusi konten menjadi aset berharga yang bisa menentukan dominasi suatu platform. Dengan basis penggemar yang terus bertumbuh, keputusan mengenai hak siar ini dapat memberikan dampak besar terhadap ekosistem streaming secara keseluruhan.
Menurut laporan yang diliput oleh The Wall Street Journal, Paramount dan NBCUniversal sedang dalam perdebatan mengenai layanan streaming mana yang memiliki hak untuk menayangkan serial spin-off mendatang dari “Yellowstone.” Seperti yang diketahui, serial utama “Yellowstone” tayang perdana di Paramount Network, tetapi hak streaming eksklusifnya dipegang oleh Peacock, layanan milik NBCUniversal. Keputusan ini berasal dari kesepakatan lisensi yang dibuat sebelum Paramount meluncurkan platform streamingnya sendiri, Paramount+.
Dalam laporan Variety, diketahui bahwa Paramount ingin menarik lebih banyak pemirsa ke layanan Paramount+ mereka dengan mengintegrasikan spin-off “Yellowstone” ke dalam ekosistemnya. Namun, NBCUniversal bersikeras bahwa hak eksklusif streaming yang mereka miliki atas “Yellowstone” mencakup juga konten yang berhubungan erat dengan waralaba tersebut, sehingga spin-off baru harus berada di Peacock. Dengan meningkatnya nilai intelektual dari franchise ini, NBCUniversal tidak ingin kehilangan kendali atas konten yang dapat memperkuat posisi mereka di pasar streaming.
The Hollywood Reporter menyebut bahwa kondisi ini menunjukkan bagaimana perusahaan media besar kini semakin selektif dalam strategi distribusi konten mereka. Kesepakatan lisensi yang dilakukan sebelum pertumbuhan pesat layanan streaming kini menciptakan tantangan baru, di mana perusahaan seperti Paramount ingin menarik kembali hak kontennya agar dapat memperkuat posisi mereka dalam pasar yang kompetitif. Keinginan untuk memiliki kontrol lebih besar atas konten mereka menjadi strategi utama bagi banyak perusahaan media yang ingin mempertahankan basis pelanggan mereka.
Menurut Deadline, Paramount sedang mempertimbangkan berbagai opsi, termasuk kemungkinan negosiasi ulang atau bahkan pembayaran kompensasi kepada NBCUniversal agar dapat menayangkan spin-off ini secara eksklusif di Paramount+. Hal ini bukan pertama kalinya terjadi di industri streaming, di mana kesepakatan lama harus dinegosiasikan ulang demi kepentingan bisnis baru yang muncul. Dengan berkembangnya kebutuhan pelanggan akan konten eksklusif, Paramount harus mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk memastikan bahwa mereka tetap kompetitif dalam perang layanan streaming yang semakin sengit.
Situasi ini semakin rumit dengan meningkatnya popularitas “Yellowstone” dan dunia yang dibangun di sekitarnya. Bloomberg melaporkan bahwa serial ini telah menjadi salah satu drama kabel dengan rating tertinggi, mendorong meningkatnya permintaan akan spin-off yang bisa menarik basis penggemar yang besar. Sheridan sendiri telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Paramount, yang memperkuat argumen bahwa spin-off seharusnya tetap berada dalam ekosistem Paramount+. Dengan meningkatnya investasi dalam produksi konten eksklusif, Paramount berusaha untuk memanfaatkan waralaba ini semaksimal mungkin.
Namun, NBCUniversal tampaknya tidak akan menyerahkan hak mereka begitu saja. Seperti yang diungkapkan dalam Financial Times, perusahaan ini melihat “Yellowstone” sebagai aset berharga dalam portofolio mereka dan tidak ingin kehilangan daya tarik Peacock sebagai tujuan utama bagi penggemar serial tersebut. Dengan semakin ketatnya persaingan antar-platform streaming, kehilangan waralaba sebesar “Yellowstone” bisa menjadi pukulan besar bagi NBCUniversal. Mereka kemungkinan akan berupaya mempertahankan hak mereka atau setidaknya mendapatkan kompensasi yang signifikan dalam negosiasi dengan Paramount.
Perselisihan ini menggambarkan tren yang lebih luas dalam industri hiburan, di mana hak siar dan kepemilikan konten menjadi semakin penting bagi strategi bisnis jangka panjang perusahaan media. Menurut Forbes, pergeseran ini juga dipengaruhi oleh perubahan kebiasaan menonton konsumen yang kini lebih memilih layanan on-demand dibandingkan televisi linear. Dengan meningkatnya jumlah pelanggan yang beralih ke streaming, perusahaan media harus semakin cermat dalam merancang strategi distribusi mereka.
Dengan terus berkembangnya pasar streaming, kemungkinan besar kita akan melihat lebih banyak perselisihan serupa di masa depan. Meskipun Paramount dan NBCUniversal masih dalam tahap negosiasi, hasil akhirnya bisa memberikan preseden bagi bagaimana hak konten akan dikelola dalam ekosistem streaming yang semakin kompleks. Keputusan yang diambil oleh kedua perusahaan ini bisa menjadi contoh bagi pemain lain dalam industri untuk mengelola hak distribusi mereka secara lebih strategis, memastikan bahwa mereka tetap kompetitif dalam menghadapi dinamika pasar yang terus berubah.