Inflasi dan Dampaknya terhadap Perilaku Konsumen serta Produsen AS

(Business Lounge Journal – News and Insight)

Inflasi yang terus meningkat telah memengaruhi perilaku konsumen dalam berbelanja kebutuhan pokok, termasuk makanan dan minuman. Kenaikan harga barang-barang seperti kopi, telur, dan bahan pokok lainnya membuat konsumen semakin selektif dalam memilih produk, bahkan pada merek toko atau private label yang lebih terjangkau. Fenomena ini berdampak signifikan pada produsen besar seperti TreeHouse Foods, salah satu pemasok utama merek-merek toko untuk peritel besar seperti Walmart, Whole Foods, Trader Joe’s, dan Target.

Pada awalnya, banyak konsumen yang beralih dari merek-merek ternama ke merek toko yang lebih murah sebagai strategi menghadapi inflasi. Namun, dengan terus meningkatnya harga bahan pangan dan kebutuhan pokok, banyak dari mereka mulai mengurangi konsumsi secara keseluruhan. Ini menunjukkan bahwa tekanan inflasi tidak hanya mengubah preferensi merek tetapi juga pola belanja konsumen yang kini lebih fokus pada penghematan. TreeHouse Foods, sebagai produsen besar dalam industri ini, merasakan dampak dari perubahan perilaku tersebut dengan perlambatan pertumbuhan penjualan dalam beberapa bulan terakhir.

Untuk mempertahankan profitabilitasnya, TreeHouse Foods menerapkan berbagai strategi seperti pengurangan biaya operasional dan penyesuaian lini produk mereka. Perusahaan ini bekerja sama dengan pemasok bahan baku dan kemasan untuk menekan biaya serta mengoptimalkan rantai pasokan. Selain itu, mereka mempercepat proses produksi melalui otomatisasi, seperti sistem pengemasan otomatis yang diharapkan dapat mengurangi pengeluaran hingga $250 juta dalam empat tahun ke depan. Di tengah tantangan ini, TreeHouse juga melakukan ekspansi dengan mengakuisisi operasi kopi tertentu dari Farmer Brothers senilai $100 juta pada tahun 2023 dan membeli Harris Tea senilai $205 juta pada Januari 2024. Di sisi lain, perusahaan juga keluar dari beberapa bisnis yang kurang menguntungkan, termasuk lini produk minuman siap minum yang dianggap sebagai kategori pembelian diskresioner dengan persaingan ketat dari merek-merek ternama.

Fenomena penurunan penjualan akibat perubahan perilaku konsumen ini tidak hanya dialami oleh TreeHouse Foods. Beberapa perusahaan besar lainnya juga menghadapi tantangan serupa. Misalnya, merek pakaian ternama Gap mempertimbangkan untuk menutup semua tokonya di Inggris akibat penurunan permintaan yang signifikan. Perusahaan ini mencatat kerugian besar akibat pergeseran pola belanja konsumen selama pandemi COVID-19. Demikian pula, Toys “R” Us mengalami penurunan penjualan bertahun-tahun sebelum akhirnya mengajukan kebangkrutan pada tahun 2017. Salah satu penyebab utama jatuhnya perusahaan ini adalah dominasi raksasa ritel seperti Walmart yang menawarkan produk mainan dengan harga lebih kompetitif.

Dampak inflasi tidak hanya dirasakan oleh perusahaan tetapi juga oleh konsumen secara langsung. Kenaikan harga barang dan jasa menyebabkan biaya hidup meningkat, sementara pendapatan masyarakat sering kali tidak bertambah dengan laju yang sama. Akibatnya, daya beli masyarakat menurun, yang pada gilirannya memperlambat pertumbuhan ekonomi. Jika pola belanja masyarakat berubah secara drastis akibat inflasi yang berkepanjangan, maka dampaknya bisa meluas ke berbagai sektor industri lainnya.

Dalam menghadapi kondisi ekonomi yang sulit ini, perusahaan perlu menerapkan strategi yang lebih adaptif untuk mempertahankan daya saing mereka. Beberapa langkah yang bisa diambil antara lain meningkatkan efisiensi operasional, mengembangkan produk baru yang lebih sesuai dengan preferensi konsumen, serta menerapkan strategi pemasaran yang lebih agresif untuk menarik pelanggan. Selain itu, banyak peritel yang mulai beralih ke pemasok lokal guna mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan global yang rentan terhadap gangguan. Perubahan ini juga mendorong semakin banyaknya investasi dalam teknologi untuk meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi.

Tidak hanya dari sisi perusahaan, konsumen juga mengembangkan strategi baru dalam menghadapi lonjakan harga. Masyarakat kini lebih cermat dalam mengelola anggaran belanja mereka, seperti mencari diskon, membeli produk dalam jumlah besar untuk mendapatkan harga lebih murah, serta memilih produk substitusi dengan harga yang lebih terjangkau. Tren belanja daring juga mengalami peningkatan, di mana konsumen lebih mudah membandingkan harga dan mencari penawaran terbaik sebelum memutuskan untuk membeli. Fenomena ini menyebabkan banyak peritel memperbarui strategi pemasaran mereka, termasuk memberikan promosi eksklusif untuk pelanggan loyal dan memperluas layanan berbasis digital.

Pemerintah juga memainkan peran penting dalam mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat. Beberapa langkah yang dapat dilakukan antara lain mengintervensi pasar untuk mengendalikan harga barang tertentu, memberikan subsidi bagi sektor pertanian untuk menjaga kestabilan pasokan pangan, serta mengurangi pajak impor pada bahan pokok yang mengalami kenaikan harga signifikan. Jika langkah-langkah ini tidak diambil, maka kesenjangan ekonomi dapat semakin meningkat, dan masyarakat dengan pendapatan rendah akan semakin sulit untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Di beberapa negara, pemerintah telah menerapkan kebijakan tertentu untuk mengurangi dampak inflasi, seperti mengeluarkan bantuan langsung tunai bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dan memperluas program subsidi pangan. Namun, efektivitas langkah-langkah ini masih menjadi perdebatan, mengingat tantangan ekonomi yang semakin kompleks dan dampak global yang tidak dapat dihindari.

Secara keseluruhan, inflasi yang meningkat tidak hanya berdampak pada daya beli masyarakat tetapi juga menimbulkan tantangan bagi produsen dan peritel. Perusahaan seperti TreeHouse Foods harus beradaptasi dengan perubahan ini melalui pengurangan biaya, efisiensi operasional, dan strategi bisnis yang lebih fleksibel. Di sisi lain, pemerintah harus turut serta dalam menjaga stabilitas ekonomi agar daya beli masyarakat tetap terjaga. Dengan strategi yang tepat, baik perusahaan maupun konsumen dapat bertahan dalam kondisi ekonomi yang penuh tantangan ini. Jika semua pihak dapat bekerja sama dalam menghadapi dampak inflasi, maka dampak negatifnya bisa dikendalikan dan perekonomian tetap bisa bertumbuh dengan lebih stabil.